Dampak Banjir, Sawah di Lidamanu Gagal Panen

ROOL • Sawah seluas 6 hektare sawah di kompleks persawahan Lualela, di desa Lidamanu Kecamatan Rote Tengah mengalami gagal panen. Hal ini diakibatkan curah hujan dengan intensitas cukup tinggi yang mengguyur Kabupaten Rote Ndao dalam dua hari berturut-turut, Kamis dan Jumat (5-6 Maret 2020) lalu, mengakibatkan rusaknya beberapa infrastruktur.

Bupati Rote Ndao,Paulina Haning Bullu, Wakil Bupati Stefanus Saek., Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao, Jonas M Selly dan Asisten administrasi pemerintahan umum sekretariat daerah kabupaten Rote Ndao, Untung Harjito, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Rote Ndao, Diksel Haning dan beberapa OPD terkait.

Selasa, 28 Juli 2020 meninjau mata air lela di Dusun Puamata Desa Lidamanu. Kunjungan tersebut, untuk melihat langsung akibat dari bencana banjir yang menimpa wilayah itu, awal Maret 2020, mengakibatkan lahan sawah milik 24 Pesawah rusak dan gagal panen.

Pemkab Bakal Beri Bantuan

Bupati Paulina mengatakan Pemerintah Kabupaten akan segera menggelar rapat untuk menggunakan dana tanggap darurat demi membantu masyarakat, namun tentunya melalui mekanisme.

Jadi dananya kurang lebih Rp 64 Jutaan.

Dalam kesempatan itu, Bupati dan wakil Bupati juga memberikan bingkisan sembako kepada 24 pesawah sebagai bentuk kepedulian pemerintah untuk meringankan beban akibat gagal panen.

Sementara itu, Ketua kelompok persawahan Lualela, Polce Pello mengatakan, terdapat 24 bidang sawah yang tertimbun material yang dibawa banjir bulan Maret 2020 lalu.

Dari 24 bidang sawah itu, kondisi terparah pada dua bidang sawah, tidak bisa mengandalkan tenaga manusia untuk memindahkan timbunan lumpur yang sudah membukit di dalam sawah. Namun saat ini pemkab telah memperhatikan kami sebagai pesawah.

Camat Rote Tengah, Marthen Muskanan berterima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati mengunjungi warganya dan berdialog dengan para pesawah dan berjanji akan memberikan perhatian kepada para pesawah untuk untuk merelokasi mata air lelah yang rusak akibat bencana banjir Maret lalu, dengan demikian petani akan kembali bekerja seperti sedia kala. (*/idf)