PKH Untuk Memutus Rantai Kemiskinan

ROOLNEWS.ID • Sejak tahun 2013 pemerintah daerah telah berupaya menggulirkan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk mengatasi berbagai persoalan yang mana tujuan dari jangka pendek program ini adalah untuk mengurangi beban rumah tangga sangat miskin dan dalam jangka panjang dapat memutuskan rantai kemiskinan antar generasi, sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari kerangka kemiskinan.

“program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program nasional penanggulangan kemiskinan yang bertujuan untuk meningkatkan Kesejahteraan sosial masyarakat dengan model pendekatan berbasis kelompok masyarakat melalui pilar pelayanan kesejahteraan sosial yaitu perlindungan dan jaminan social,” demikian sambutan Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao, Drs.Jonas M Selly, MM., di Gedung Auditorium Ti’i Langga, Selasa (30/05).

Dikatakan Jonas, program pemberian bantuan social tersebut bersyarat kepada 227.393 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di provinsi Nusa Tenggara Timur, yang tersebar pada 301 kecamatan dan 3.291 desa/kelurahan, khusus kabupaten Rote Ndao terdapat 6.845 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar pada 10 kecamatan.

Sementara itu, Kepala UPT Kesejahteraan Sosial Tuna Netra Dan Karya wanita Dinas Sosial Provinsi  NTT Felix B Paron mengatakan bahwa maksud dari kegiatan  rapat koordinasi  Program Keluarga Harapan ini untuk saling berkoordinasi antar pemangku kepentingan dan instansi penyelenggara Program Keluarga Harapan (KPH),  memantau dan mencari solusi serta membahas strategi pemecahan kompleksitas masalah yang dihadapi serta kesiapan penyedia pelayanan Melakukan penyelesaian yang tepat terhadap pengaduan dengan menyepakati tindaklanjut sesuai perannya untuk percepatan penanggulangan kemiskinan.

“ini dapat meningkatkan sinergitas dan sinkronisasi antara instansi dan tenaga pelaksana atau pendamping Program Keluarga Harapan dalam meningkatkan kemampuan dan ketrampilan teknis para tenaga pelaksana, meningkatkan intensitas koordinasi lintas, meningkatkan pengetahuan pelayanan dasar dan kemampuan bagi sumber daya manusia,” jelasnya. (*/aZ/r01)