Peringatan Hari Jadi Kabupaten Rote Ndao Ke 18

ROOL • Bupati Rote Ndao Paulina Haning Bullu,SE memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke Hari Ulang Tahun Kabupaten Rote Ndao  Ke-18 di halaman kantor Bupati Rote Ndao, 2 Juli 2020.

Bertindak selaku Inspektur upacara Bupati Rote Ndao Paulina Haning Bullu,SE dan Komandan Upacara Lettu Inf. Alexander M.Maniliri saat ini menjabat sebagai Pasi intel Kodim 1627/Rote Ndao.

Upacara dihadiri juga oleh Forkopimda Rote Ndao, Pimpinan instansi vertikal, para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, serta Maneleo di Kabupaten Kabupaten Rote Ndao.

Dalam momentum itu pula digelar pembacaan sejarah terbentuknya Kabupaten Rote Ndao, oleh Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao diwakili oleh Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao Olafard Manafe.

Bupati Rote Ndao Paulina dalam sambutanya mengajak semua komponen terkait untuk bahu membahu membangun Rote Ndao kearah yang lebih baik lagi.

“Hari ini merupakan hari yang bersejarah dalam catatan perjalanan dan perjuangan terbentuknya kabupaten Rote Ndao, dimana 18 tahun yang lalu yaitu pada tanggal 2 Juli 2002, melalui perjuangan yang panjang kita menjadi sebuah daerah otonom baru yang dibangun dengan tekad dan harapan agar ke depan dapat menjadi daerah yang mandiri,tangguh serta sejahtera,” sebut Bupati Paulina.

Ia menorehkan pertanyaan kritis dalam momentum itu. “Setelah 18 tahun berotonomi, perubahan apa saja yang telah terjadi dalam konteks pelayanan pemerintahan, pembangunan maupun sosial kemasyarakatan, sehingga perayaan ini tidak sekedar seremonial euforia namun sebagai media introspeksi, refleksi serta evaluasi terhadap komitmen dan kontribusi kita untuk kemajuan daerah ini,” katanya.

Meskipun dalam himpitan pandemi Covid-19,  sebut Paulina, sejumlah prestasi diukir pemerintah kabupaten Rote Ndao di usia yang ke- 18 tahun. Sederet prestasi itu diantaranya jumlah penduduk miskin mengalami penurunan dari 28.08 persen pada tahun 2018 menjadi 27,08 persen pada tahun 2019.

“Pertumbuhan ekonomi daerah mengalami peningkatan dari 5,45 % pada tahun sebelumnya menjadi 6,15 % pada tahun 2019. Dan, laju inflasi mampu dikendalikan hingga angka 2,5 % pada tahun 2019,” ujar Bupati Paulina dalam pidatonya.

Tidak hanya itu, angka prevalensi stunting juga menurun secara signifikan dari 44 persen pada tahun 2018 menjadi 30,13 persen pada tahun 2019. “Produksi pangan khususnya padi selama periode 2018 sampai 2019 mengalami peningkatan dengan total produksi 108 ribu ton lebih. Juga, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan indeks komposit dari sektor kesehatan, pendidikan dan ekonomi meningkat dari tahun sebelumnya 60,51 menjadi 62,7 pada tahun 2019,” bebernya.

Bupati Paulina mengatakan, Pemerintah terus berusaha keras untuk meningkatkan pembangunan ekonomi di berbagai sektor terutama sektor unggulan yaitu pariwisata yang ditunjang dengan pertanian dan perikanan.

“Berbarengan dengan itu, kesejahteraan sosial masyarakat terus meningkat dengan semakin menyebar dan meluasnya akses pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan infrastruktur dasar seperti perumahan, air bersih, transportasi dan pertanian,” katanya.

Selain itu,  meningkatnya kinerja pembangunan itu dicapai melalui beberapa program unggulan diantaranya, program pengentasan kemiskinan melalui bantuan aladin (atap, lantai dan dinding) bagi masyarakat kurang mampu, pencegahan dan penanganan stunting melalui peningkatan integrasi program lintas sektor.

“Pembangunan dan penataan tempat wisata baru dan pelaksanaan event pariwisata, pembangunan sarana prasarana transportasi, air minum, irigasi dan telekomunikasi. Program lakamola anan sio dengan memberikan bantuan pupuk, obat-obatan, alsintan, dan benih untuk sektor usaha pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Juga peningkatan sarana prasarana kesehatan dan Pendidikan,” katanya.

Di sektor pendidikan Pemda Rote Ndao juga memberikan beasiswa kedokteran dan beasiswa umum untuk anak berprestasi dan keluarga tidak mampu.

“Juga pembangunan sistem informasi manajemen berbasis elektronik dan internet, serta program dan kegiatan strategis lainnya untuk menyempurnakan kuantitas maupun kualitas kinerja pembangunan,” katanya.

Disebutkan, kepemerintahan yang baik menjadi suatu keharusan, sehingga pemerintah terus melakukan penataan dan pembenahan agar gerak birokrasi tidak menghambat pelayanan publik tetapi tercipta birokrasi yang profesional dan handal, mampu berkolaborasi dengan seluruh komponen dan saling mendukung serta mampu bekerja keras, bekerja cerdas, kerja dengan ikhlas serta menyelesaikan pekerjaannya secara tuntas, cepat, tepat dan akuntabel.

“Apa yang telah dicapai ini kiranya dapat terus ditingkatkan melalui kerja keras dan saling bahu membahu dengan pikiran yang jernih, hati yang bersih dan tindakan yang bijak memberikan yang terbaik bagi kejayaan negeri ini,” pungkasnya. (*tim)