Peta Sebaran Covid-19 di Rote, 34 ODP di 21 Desa Kelurahan

ROOLNEWS • Hingga dengan hari ini Selasa (31/3/2020) pukul 08.00 WITA, dari data yang ada di situs rotendaokab.go.id/covid-19, terdapat 34 orang terkonfirmasi Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang tersebar di 21 desa kelurahan.

Berikut data Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang dihimpun roolmedia.user.cloudsg01.com dari website corona virus disease (Covid-19) pemerintah daerah, dengan rincian per desa/kelurahan: Metina 3 orang, Baadale 2 orang, Busalangga 1 orang, Olafulihaa 1 orang, Lidamanu 1 orang, Lekunik 1 orang, Sakubatun 1 orang, Sanggandolu 2 orang, Mbokak 1 orang, Lakamola 2 orang, Mokdale 3 orang, Tunganamo 1 orang, Helebeik 2 orang, Suelain 1 orang, Landu 3 orang, Batefalu 1 orang, Papela 1 orang, Lentera 3 orang, Mbueain 1 orang, Oenitas 2 orang, dan Lalukoen 1 orang.

Sebelumnya, dalam rilis Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Rote Ndao yang ditandatangani Kepala Bagian Umum, Humas, dan Protokol Setda Rote Ndao Handryans Bessie, yang diterima roolmedia.user.cloudsg01.com, Senin (30/3) kemarin, jumlah Orang Diperiksa di Rumah (ODR) meningkat hampir 4 persen per hari dari 318 orang menjadi 331 orang. Angka kenaikan ini disumbangkan oleh kenaikan Orang dari Area Risiko (OAR) sebesar 1 orang menjadi 228 orang, dan orang yang melakukan kontak dengan OAR yang meningkat dari 91 orang menjadi 103 orang.

Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) naik dari 27 orang menjadi 34 orang. 

Sedangkan yang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Suspect, maupun Positif Corona belum ada.

Dalam rilis tersebut, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Rote Ndao dr. W. P. Adhy Pangarso, Sp.PD menjelaskan, dari petasebaran tersebut, maka intervensi yang dilakukan Gugus Tugas diprioritaskan pada area berisiko ODP ini dengan mentracing riwayat ODP sebelum dikarantina di Rusun Ne’e.

“Kenaikan ini terjadi karena masih terdapat orang yang masuk melalui Bandara dan pelabuhan laut, serta warga masih melakukan kontak dengan OAR dan tidak menjaga jarak yang disarankan, serta masih lemahnya ketaatan orang untuk menjalankan protocol karantina mandiri di rumah,” Katanya. (*/rn)