Oh, Ternyata Ini Penyebab Pupuk Langka di Rote

ROOLNEWS • Kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), sangat dikeluhkan petani setempat.

Keluhan petani atas sulitnya mendapatkan pupuk ditanggapi Dinas Pertanian setempat. Dalam rilis yang diterima ROOL, Senin (29/1/2018), Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Rote Ndao Yoslin Ana Ote menegaskan tidak menutup mata dan telinga atas banyaknya keluhan petani.

Yoslin Ana Ote menuturkan, alokasi pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian Kabupaten Rote Ndao Tahun Anggaran 2018 sebesar 2.989,01 ton.

Ia menjelaskan, kuota untuk bulan Januari 2018, sesuai kuota untuk jenis pupuk Urea sebesar 240,02 ton, namun karena kebutuhan Petani saat ini sangat tinggi, sehingga pada bulan ini, pupuk yang sudah disalurkan sampai ke Kelompok Tani sebanyak 800 ton.

“sebenarnya bulan (Januari, red) ini hanya 240 ton, tapi karena kebutuhan, kita minta kebijakan dari pemerintah provinsi untuk berkomunikasi dengan produsen, sehingga bulan ini pupuk dapat disalurkan 800 ton sesuai kebutuhan,” Jelas Yoslin.

Sementara itu Bupati Rote Ndao Leonard Haning, Senin (29/1) dalam jumpa pers di ruang kerjanya, mengatakan masalah kuota pupuk bersubsidi adalah masalah nasional.

Salah satu penyebabnya karena adanya batasan kuota pupuk untuk daerah.  Misalnya, pada tahun ini, jumlah Kebutuhan Pupuk bersubsidi sektor pertanian Kabupaten Rote Ndao Tahun 2018 sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sebanyak 14.522,85 ton.

pupuk-rote

Sedangkan, alokasi pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian Kabupaten Rote Ndao Tahun Anggaran 2018 sebesar 2.989,01 ton atau 20,58% dari total kebutuhan.

“pupuk bersubsidi yang diberikan hanya 2.989,01 ton, artinya masih kekurangan sebelas ribu ton,” ujarnya.

Haning menegaskan, masalah kuota pupuk bersubsidi adalah masalah nasional, sehingga jangan politisir.

“ini masalah nasional berdampak ke lokal. Ini jangan politisir siapa pun juga, saya ajak mari kita bersama untuk jelaskan ke masyarakat,” paparnya. (*/r01)