ROOLNEWS – Masyarakat nelayan di sekitar Pantai Mulut Seribu, Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao akan tersentuh program pengembangan budidaya perikanan dengan sistem penangkaran atau keramba dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal tersebut disampaikan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, usai bertatap muka dengan para kepala desa se-Kabupaten Rote Ndao, di Desa Oenggaut, Kecamatan Rote Barat, Kamis (13/9).
Menurut Viktor, dirinya akan memerintah Kepala Dinas Perikanan Provinsi NTT untuk melaksanakan pembangun penangkaran ikan di perairan Mulut Seribu.
“Saya akan perintahkan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT dan Kabupaten Rote Ndao untuk segera melaksanakan pembangunan penangkaran budidaya perikanan di wilayah tersebut, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat nelayan di wilayah ini,” katanya.
Ia menyingung, sebelumnya Sekjen Wantanas Letjen TNI Doni Munardo telah melaksanakan pemantauan di lokasi perairan Mulut Seribu. Hal tersebut dilakukan untuk selain untuk budidaya perikanan dengan sistem keramba, juga untuk mencegah dan menghentikan penangkapan ikan dan hasil laut yang dilakukan nelayan dari luar Pulau Rote secara ilegal dengan menggunakan bahan peledak dan bahan kimia yang berbahaya bagi ekosistem laut.
“Kalau itu sudah dilakukan, dengan sendirinya akan meningkatkan hasil tangkapan para nelayan, dan populasi ikan maupun jenis hasil laut lainnya di sekitar perairan Rote Ndao dan sekitarnya tetap terjaga,” kata Viktor.
Camat Landu Leko Yostaf Faah mengaku senang dengan janji Gubernur NTT tersebut. Menurutnya, kehadiran pembangunan budidaya perikanan di perairan Mulut Seribu akan menambah penghasilan bagi warga lokal.
Ia juga mengakui selama ini sudah ada pembangunan tambatan perahu, sehingga kalau rencana tersebut terealisir maka sangat membantu para nelayan tradisional.
“Sudah ada tambatan perahu, jadi kalau penagkaran tersebut dibangun nanti, akan menguntungkan nelayan tradisional di wilayah kami,” kata Yostaf. (*tim)