Kasus terkonfirmasi Covid-19 kembali meningkat drastis di Kabupaten Rote Ndao. Pada Selasa (27/4) pagi tinggal empat orang yang menghuni tempat karantina terpusat di Rumah Susun (Rusun) Ne’e, Desa Sanggaoen, Namun pada malam harinya kembali kedatangan 23 penghuni baru hasil tracing kontak erat dengan pasangan suami-istri JH (66) dan EN (70), pasien Covid-19 asal Dusun Batuleli, Desa Lidamanu, Kecamatan Rote Tengah, yang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ba’a.
Penanggung jawab Tempat Karantina Rusun Ne’e, yang juga Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Rote Ndao Armis Saek, seperti dilansir teropongselatan, Rabu (28/4) membenarkan bahwa awalnya, Senin (26/4) tersisa enam orang pasien positif Covid-19 yang menjalani karantina di Rusun Ne’e. Selasa (27/4) ada dua orang yang sudah clear dan direkomendasikan untuk pulang. Akan tetapi pasca tracing terhadap kontak erat dengan dua pasien asal Dusun Batuleli, 23 orang terkonfirmasi positif hasil repid antigen, sehingga penghuni Rusun Ne’e naik menjadi 27 orang.
“Jumlahnya mungkin masih bertambah karena sejak pagi hingga petang Tim Gabungan Satgas Covid-19 sementara melakukan tracing sekaligus swab antigen terhadap kontak erat langsung ke Dusun Batuleli,” katanya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao dr Feby Riwu yang dikonfirmasi VN menjelaskan, berawal dari pasangan suami istri JH (66) dan EN (70) yang menjalani perawatan pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ba’a menunjukkan gejala, sehingga dilakukan tes rapid antigen yang hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19.
Setelah dua pasien tersebut terkonfirmasi positif, dr kata Feby, kemudian dilakukan tracing yang difokuskan kepada anggota keluarga serumah yang pastinya berkontak erat dengan pasien. Hasil tracing kepada tujuh anggota keluarga pasien, ternyata empat orang, yakni DN, SK, YW, dan AN yang merupakan anak, menantu, dan dua orang cucu pasutri tersebut terkonfirmasi positif. Sehingga, langsung dilakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Rote Ndao untuk melakukan tracing lanjutan kepada kontak erat lainnya.
“Enam orang terkonfirmasi positif tersebut, tiga di antaranya sedang dirawat di ruang isolasi ICU lantai dua RSUD Ba’a, satu telah dibawa ke tempat karantina terpusat di Rusun Ne’e, dan dua orang lainnya menjalani karantina mandiri,” jelas Feby.
Informasi yang diperoleh dari warga setempat, hasil tes rapid antigen yang dilakukan Tim Gabungan Satgas Covid-19 Kabupaten Rote Ndao yang turun melakukan tracing terhadap warga sekitar yang berinteraksi dengan para pasien positif Covid-19 saat ibadah Minggu (25/4) maupun kesehariannya, ternyata ada sekitar 23 kontak erat yang terkonfirmasi pasitif, termasuk Kepala Desa Lidamanu, Jaspro Paulus Muskananfola dan beberapa anggota keluarganya.
Terkait informasi ini, Plt Kadis Kesehatan ketika dikonfirmasi mengatakan, walau hasil tracing kepada warga sekitar belum bisa dipastikan jumlahnya, namun jumlahnya cukup banyak.
“Iya, infonya memang banyak. Tapi saya belum bisa pastikan jumlahnya. Kalau memang banyak terkonfirmasi positif, maka harus di bawa ke Rusun Ne’e untuk menjalani karantina,” kata dia.
Masih menurutnya, Tim Gabungan Satgas Covid-19 sementara melakukan tracing lanjutan di Dusun Batuleli dan sekitarnya, sesuai informasi yang diperoleh soal kontak erat dengan yang sudah terkonfirmasi positif.
Salah seorang warga Dusun Batuleli yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pagi tadi Satgas melakukan tracing di Kelurahan Onatali, ada dua orang kontak erat yang terkonfirmasi positif, yakni seorang guru SMA dan seorang siswa SD.
Menurutnya, hasil sementara tracing yang dilakukan terhadap warga Dusun Batuleli lainnya, sejak pukul 14.00 Wita, sudah bertambah 21 orang yang positif rapid antigen.
“Untuk rapid antigen massal bagi warga Dusun Batuleli dijadwalkan dilaksanakan pada dua titik. Hasil sementara di titik pertama sudah ada penambahan 21 orang yang positif, sehingga kemungkinan bisa bertambah karena belum dilaksanakan di titik yang kedua. Mamang pasutri yang awal positif merupakan pelaku perjalanan dari Kupang dan sudah melakukan interaksi dengan warga lainnya sekitar dua pekan terakhir,” tutpnya. (tim/TS-01)