ROOLNEWS.ID – Di tengah seremoni kick-off pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Rote Ndao, Selasa (3/6/2025), Bupati Paulus Henuk tampak berjuang menahan keharuannya. Dengan suara yang sesekali tercekat oleh emosi, ia mengungkapkan rasa syukur mendalam, memaknai momen ini tersebut, seraya mengucapkan terima kasih yang tulus.
Momen tersebut ia maknai sebagai pengakuan besar dan bukti nyata bahwa Rote Ndao kini mendapat perhatian signifikan dari pemerintah pusat.
“Karena untuk pertama kalinya Republik ini bisa melihat Rote Ndao sebagai bagian,” ujar Bupati Paulus Henuk, sebuah kalimat yang menjadi inti dari luapan emosinya. Pernyataan ini menggarisbawahi betapa K-SIGN bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga tentang martabat dan harapan baru bagi masyarakat Rote Ndao.
“Saya atas nama masyarakat Rote Ndao mengucapkan terima kasih,” lanjutnya, seolah menyuarakan aspirasi seluruh warganya.
Rasa terima kasih yang tulus ia sampaikan kepada berbagai pihak yang dianggapnya sebagai pilar penting terwujudnya proyek strategis ini.
“Saya atas nama pemerintah Kabupaten Rote Ndao dan rakyat Rote Ndao mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dengan kebijakan, dengan goodwill yang luar biasa untuk melakukan swasembada garam nasional.” ujar Bupati Henuk.
Apresiasi tinggi juga dialamatkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono beserta seluruh jajarannya atas “gerakan cepat” dalam mengeksekusi rencana pembangunan K-SIGN.
Selain itu Peran sentral Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, juga tak luput dari pujian.
“Terima kasih juga kepada Pak Gubernur. Luar biasa Pak Menteri, untuk pertama kalinya NTT punya gubernur yang luar biasa yang boleh dan bisa menggerakkan kami seluruh bupati walikota se-NTT untuk bisa roadshow di lebih kurang 25 kementerian lembaga di pusat,” ungkap Bupati Henuk, mengakui dampak kepemimpinan dan inisiatif Gubernur dalam membuka jalan bagi proyek ini.
Proyek K-SIGN yang menjadi episentrum keharuan dan rasa syukur Bupati Paulus Henuk ini memang berskala besar. Direncanakan berdiri di atas lahan seluas 13.870 hektare dan didukung anggaran Rp2 triliun dari Presiden Prabowo Subianto, kawasan ini diproyeksikan mampu memproduksi 2,6 juta ton garam per tahun dengan nilai ekonomi mencapai Rp2,6 triliun, serta berpotensi menyerap hingga 50.000 tenaga kerja. Besarnya potensi inilah yang menjadi latar belakang mengapa momen kick-off K-SIGN begitu sarat makna bagi Bupati dan seluruh masyarakat Rote Ndao. (*/rn)