Ba’a, ROOLNEWS.ID – Banjir Rob menerjang tiga rumah warga di Kelurahan Namodale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (12/3/2024).
Lurah Namodale, Agustinus Ndolu, mengatakan satu rumah mengalami kerusakan parah akibat terjangan air laut saat pasang.
“Ada sekitar tiga rumah yang terendam. Satu rumah cukup parah terkena dampaknya,” kata Agus Ndolu kepada media, Selasa malam.
Dua rumah lainnya masih tertahan oleh tembok penahan gelombang, sehingga kerusakannya tidak terlalu signifikan.
Satu dari tiga rumah yang terdampak banjir Rob tersebut tidak berpenghuni karena ditinggalkan penghuninya sejak setahun lalu.
Agus Ndolu mengatakan, satu keluarga lainnya yang rumahnya terdampak parah telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman di Sanggaoen.
“Saya minta mereka mengungsi karena takutnya malam hari air laut pasang lagi dan terjadi korban jiwa,” ujarnya.
Banjir Rob tersebut terjadi akibat tembok penahan gelombang di area belakang rumah warga sudah hancur akibat diterjang Badai Seroja pada tahun 2021.
“Tembok penahan gelombang sepanjang 50 meter sudah hancur sejak Seroja. Air laut langsung masuk ke rumah warga,” kata Agus Ndolu.
Pemerintah Kelurahan Namodale telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rote Ndao untuk memantau kondisi warga dan memastikan mereka terhindar dari bahaya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rote Ndao, Janwes Nauk, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim ke lokasi kejadian.
“Kami sudah koordinasi dengan Lurah Namodale untuk membantu warga mengungsi,” kata Janwes Nauk.
Janwes Nauk juga mengimbau masyarakat di daerah pesisir pantai untuk waspada terhadap potensi gelombang pasang dan banjir Rob, terutama saat fase pasang tinggi.
Banjir Rob adalah fenomena naiknya permukaan air laut yang menggenangi daratan di wilayah pesisir. (*/rn)