ROOLNEWS.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rote Ndao di bawah kepemimpinan Bupati Paulus Henuk dan Wakil Bupati Apremoi Dudelusy Dethan membuat rencana ambisius untuk mentransformasi sektor pariwisata dan pendidikan melalui serangkaian proyek infrastruktur strategis. Fokus utama adalah pengembangan destinasi wisata yang unik dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Salah satu proyek unggulan adalah pembangunan kawasan wisata rohani dan budaya Foe Mbura, sebuah situs bersejarah yang berkaitan dengan perjalanan leluhur Rote ke Batavia pada abad ke-17.
“Pemerintah daerah berencana membangun kawasan ziarah religius lintas denominasi di lokasi tersebut,” ujar Bupati Paulus Henuk, Senin (6/10/2025).
Ia menambahkan, Arsitek sedang merancang desainnya dan akan libatkan semua gereja melalui konsultasi publik.
Rencana pengembangan pariwisata tidak berhenti di situ. Pemkab juga merancang sebuah kawasan wisata bahari terintegrasi yang membentang dari Tiang Bendera, melintasi Mangrove Rote Tengah, hingga ke Batu Termanu. Selain itu, proyek pembangunan Titik Nol di Rote Selatan dipastikan akan dimulai pada tahun depan, sesuai dengan janji Menteri Dalam Negeri.
Sejalan dengan pengembangan pariwisata, sektor pendidikan juga mendapat perhatian serius. Pemkab telah menyiapkan pembangunan Sekolah Rakyat dengan alokasi anggaran dari pusat sebesar Rp 100 miliar. Proyek ini akan dilengkapi dengan pembangunan Laboratorium Daerah senilai Rp 20 miliar dan Perpustakaan Daerah senilai Rp 11 miliar.
Inisiatif pembangunan ini merupakan bagian dari visi yang lebih besar, yang juga mencakup proyek industri garam nasional senilai Rp 2 triliun untuk mengurangi impor dan menyerap ribuan tenaga kerja. Di bidang lingkungan, Pemkab telah menjalin komunikasi dengan investor asal Kanada, George John, untuk merancang sistem pengelolaan sampah terpadu, termasuk untuk limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
(*/rn)