Nusa Dua, ROOLNEWS.ID – Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, akan menjadi salah satu lokasi pengembangan budi daya rumput laut ramah lingkungan terbaru dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pengembangan ini ditandai dengan pembangunan lokasi pemodelan budi daya seluas 50 hektare (Ha) yang direncanakan rampung pada tahun 2024.
Dikutip dari finance.detik, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menjelaskan bahwa pemilihan Rote Ndao sebagai lokasi pengembangan ini didasarkan pada potensi wilayahnya yang besar untuk budi daya rumput laut.
“Pada 2024 kami berencana mengembangkan pemodelan (budidaya rumput laut) lagi di dua lokasi tambahan, Rote Ndao dan Maluku Tenggara masing-masing seluas 50 Ha,” kata Trenggono di Hotel Merusaka Nusa Dua, Bali, Rabu (22/5/2024).
Pemodelan budi daya di Rote Ndao ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani rumput laut, membuka lapangan pekerjaan baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. KKP menargetkan produksi di setiap lokasi bisa mencapai 2.187 ton rumput laut basah per tahun.
Metode ramah lingkungan akan diterapkan di lokasi pemodelan ini, seperti penggunaan batok kelapa sebagai pengganti botol plastik. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan laut dan meningkatkan kualitas produk rumput laut.
Selain membangun lokasi baru, KKP juga fokus pada strategi revitalisasi untuk meningkatkan budi daya rumput laut yang sudah ada. Strategi ini meliputi penyediaan bibit dan pembibitan kultur jaringan, dengan fokus pada varian Eucheuma Cottonii untuk meningkatkan produksi rumput laut nasional.
“Inisiatif ini berfungsi sebagai model praktik terbaik dalam budi daya rumput laut,” tutup Trenggono. (*)