ROOL • Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerja sama dengan Tim Pengerak PKK Provinsi NTT, dan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Rote Ndao, melaksanakan Sosialisasi Pola Konsumsi Pangan Berbasis B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman), memanfaatkan bahan pangan lokal yang ada di Kabupaten Rote Ndao.
Para peserta sosialisasi terdiri dari pengurus PKK tingkat kecamatan dari 10 kecamatan di Kabupaten Rote Ndao dan pengurus Kelompok Wanita Tani Pelaksana Kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan dengan konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), yang tersebar di lima desa di wilayah Kabupaten Rote Ndao.
Kegiatan tersebut dibuka Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Rote Ndao Frans Daud, SH mewakili Bupati Rote Ndao Drs Leonard Haning, MM, di aula Narwastu Rote Ndao, Senin (24/09/2018).
Kepala Seksi Penganekaragaaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Provinsi NTT Ir Awad Belafif dalam pemaparan materinya berjudul Penguatan Pangan bagi Keluarga dalam Mendukung Gerakan Konsumsi Pangan Beragam Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), menggatakan, kegiatan sosialisasi dan promosi penganekaragaman pangan tersebut dimaksudkan untuk memasyarakatkan dan membudayakan pola konsumsi pangan B2SA kepada masyarakat melalui upaya-upaya penyebarluaskan informasi, penyadaran sikap dan perilaku, serta ajakan untuk memafaatkan pangan lokal sebagai sumber gizi keluarga demi terciptanya pola hidup yang sehat, aktif, dan produktif.
Lebih lanjut, kata Awad, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan instansinya. Khusus Tahun Anggaran 2018, sudah dilaksanakan di berbeberapa kabupaten, sejak bulan Juni hingga Agustus, di antaranya Kota Kupang, Kabupaten Kupang, dan hari ini di Kabupaten Rote Ndao.
Menurutnya, direncanakan pada Oktober mendatang akan digelar kegiatan yang sama di Kabupaten TTS, TTU, dan Malaka.
Narasumber Pokja III Merry Haryo yang membawakan materi Pemanfaataan Pangan Lokal, selain menjelaskan cara pemanfaatan bahan pangan lokal, juga membagi tips dan memdemonstrasikan pembuatan kue dari bahan dasar sorgum, ubi, dan kelor (marungga).
Para peserta diajari membuat Cake Ombeku Sorgum berbahan dasar sorgum, kue Marungga Taro-Taro yang berbahan dasar daun kelor dan tepung ubi kayu.
Merry berharap usai kegiatan ini para pengurus PKK di kecamatan dan desa dapat menerapkan dan meerapkan pola konsumsi pangan berbasis B2SA, sehingga tidak saja berharap pada makanan pokok beras dan jagung, tetapi bisa mengolah bahan lokal lainnya yang banyak di Rote Ndao. (*tim)