ROOLNEWS.ID – Kabupaten Rote Ndao menjadi salah satu wilayah yang mendapat perhatian khusus dalam upaya pemutakhiran data kebahasaan oleh Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (BBP NTT). Langkah ini diambil sebagai bagian dari kegiatan Diseminasi Peta Kebinekaan dalam program Pemutakhiran Peta Bahasa Tahun 2025-2029.
Ketua Tim Kerja Pelindungan Bahasa dan Sastra BBP NTT, Pangkul Ferdinandus, mengungkapkan bahwa pengambilan data di wilayah tersebut sangat penting karena minimnya data kebahasaan yang tersedia sebelumnya.
“Ada wilayah seperti di Kabupaten Rote Ndao dan Timor Tengah Utara, yang secara kebahasaan belum memiliki data. Itu yang kami ambil sehingga menambah variasi bunyi, variasi dialek, variasi subdialek, serta ragam penggunaan bahasa di NTT,” kata Pangkul di Kupang, Kamis.
Pangkul menjelaskan, pada tahun 2025, BBP NTT telah melakukan verifikasi pada 12 titik pengumpulan data (TP). Berdasarkan hasil verifikasi tersebut, tim tidak menemukan adanya bahasa baru, melainkan adanya penambahan pada variasi dialek dan subdialek dari bahasa-bahasa yang sudah ada.
Kegiatan diseminasi peta kebahasaan ini, menurut Pangkul, bertujuan untuk mendapatkan masukan dan luaran yang tepat dalam pendokumentasian bahasa daerah, termasuk pemantapan metodologi pemetaan dan verifikasi data.
Dalam upaya memperluas cakupan pelestarian bahasa, BBP NTT juga mendorong partisipasi aktif dari kalangan kampus. Pangkul menegaskan pentingnya peran mahasiswa dan akademisi untuk turut serta dalam penelitian dan penggalian aspek bahasa daerah.
Melalui kegiatan ini, BBP NTT berharap upaya pendataan dan pelestarian bahasa daerah semakin kuat, sekaligus membuka ruang diskusi lanjutan di komunitas maupun lingkungan akademis demi menjaga keberlanjutan bahasa daerah di Nusa Tenggara Timur. (*)









