ROOLNews—Musyawarah Cabang (Muscab) II Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2021, dibuka Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M Saek, bertempat di gedung Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Jemaat Efata, Lekioen, Kelurahan Mokdale, Sabtu (11/12/2021).
Wakil Bupati Stefanus Saek dalam sambutannya mengatakan, bidan merupakan tenaga profesional yang bermitra dengan kaum perempuan dan bertanggung jawab dalam memberikan dukungan asuhan, petunjuk dan prosedur kesehatan selama masa hamil, masa persalinan, dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri, serta memberikan asuhan kepada bayi.
Profesi kebidanan, kata Wabup Saek, mencakup upaya upaya pencegahan, promosi kesehatan, pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, serta akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, dan melaksanakan pertolongan kegawatdaruratan.
“Pada posisi inilah profesi bidan berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta juga dalam penurunan angka stunting. Peran yang strategis ini tentu harus ditingkatkan baik secara individu maupun diwadahi oleh IBI Pengcab Rote Ndao karena menjadi bagian dari kontribusi bidan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Rote Ndao,” katanya.
Wabup Saek mengatakan, Muscab sebagai forum tertinggi organisasi diharapkan mampu melahirkan kepemimpinan yang lebih baik. Pemimpin yang baru juga diharapkan mampu menyusun program kerja yang lebih realistis serta mampu menyentuh kebutuhan anggota dan masyarakat secara lebih luas. Memaksimalkan peran organisasi dengan menekankan pendektan promotif dan preventif sebagai pendamping warga dalam mengatas berbagai ancaman terhadap kesehatan terutama di tengah situasi pendemi Covid-19 dengan memberdayakan potensi lokal secara gotong royong.
“Saya berharap Muscab II IBI Rote Ndao hari ini menjadi momentum penguatan profesi bidan menjadi lebih baik lagi, dengan senantiasa menjunjung tinggi kode etik profesi bidan, melakukan tindakan yang benar sesuai standar, mencegah tindakan yang dapat merugikan pasien, memperlakukan pasien secara adil adil dan tidak diskriminatif, memberikan penjelasan, menepati janji dan, menjaga kerahasiaan. Selamat melaksanakan Muscab, semoga forum ini semakin mendorong profesi kebidanan menjadi profesi yang lebih mulia dan lebih profesional,” tutup Wabup Saek.
Ketua IBI NTT Damita Palalangan dalam sambutannya mengatakan, visi dari IBI adalah mewujudkan Bidan yang profesional berstandar global. Artinya Bidan yang bekerja di Rote harus memiliki kualitas, baik itu pengetahuan dan skill berstandar global. Jadi Bidan harus jangan gaptek tetapi harus pandai mengoperasikan IT.
“Bidan harus terus mengupdate pengetahuan dan teknologi agar menjadi profesional-profesional yang berstandar global,” katanya.
Masih menurut Damita, harus diakui bahwa dalam melaksanakan asuhan kebidanan atau pelayanan kesehatan para bidan dibebani dengan berbagai macam program kerja, untuk itu sebagai Ketua IDI NTT saya memohon kesediaan dari pemerintah daerah untuk memperhatikan para bidan, khususnya bidan yang masih berstatus magang dan sukarela. Moga-moga di Rote Ndao sudah tidak ada lagi yang berstatus sukarela, namun kalau masih ada kami minta untuk memperhatikan mereka.
Menurut Damita, kegiatan Muscab II IBI Rote Ndao ini mengambil tema “Penguatan Profesi Bidan untuk Mempersiapkan Generasi yang Berkualitas melalui Pelayanan Sesuai Standar”, maka saya perlu menekankan pada penguatan profesi dan mempersiapkan generasi yang berkualitas. Hal ini merupakan tantangan bagi bidan-bidan di Rote Ndao bagaimana mempersiapkan remaja, ibu hamil, ibu bersalin, bayi untuk tumbuh menjadi generasi yang sehat, berkualitas, dan produktif.
Sedangka sub tema “Bidan Garda Terdepan Bertekad Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi”, saya perlu tambahkan satu lagi mencegah dan menurunkan angka stunting. Bapak Gubernur katakan AKI-AKB dan stunting harus zero artinya tidak boleh ada. Ini merupakan tantangan Bidan dan kita semua seluruh stakeholders dan pemerintah. (team)