ROOLNews—Dalam rangka kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Rote Ndao, Panglima Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak berkesempatan memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh prajurit, PNS, dan ibu-ibu Persit Kartika Candra Kirana (KCK) Cabang XLII Kodim 1627/Rote Ndao, di aula pertemuan Markas Kodim 1626/Rote Ndao, Sabtu (18/09/2021).
Dalam arahannya, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada seluruh prajurit dan PNS yang sampai dengan saat ini tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dengan baik. Selain itu, ibu-ibu Persit KCK juga diberikan apresiasi atas dukungan kepada suami dalam menjalankan tugas dan fungsi.
Ke depan, Pangdam IX/Udayana berharap kinerja seluruh prajurit dan PNS dapat ditingkatkan dengan tetap mempedomani Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI serta Panca Prasetya Korpri sebagai landasan dalam pelaksanaan tugas serta spirit dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat.
Dikatakan Mayjen Maruli, hal yang selalu ingin disampaikan dalam setiap kali kunjungan di wilayah Kodim dan Koramil, adalah semangat dari awal menjadi militer itu jangan dilupakan, yakni bahwa kita memang berniat untuk mengabdi bagi negara dan bangsa.
Dahulu, kata Mayjen Maruli, dirinya masih ingat saat bergabung jadi tentara, gaji masih di bawah dari upah minimum regional (UMR), yang senior-senior pasti tahu.
“Saya masih ingat di Jakarta itu kalau akhir-akhir bulan itu tentara sampai pagi menjaga tempat hiburan hanya untuk mendapat tambahan Rp 100-150 ribu, sehingga anaknya bisa berangkat sekolah.
Sekarang ini, ukuran kehidupan seorang tentara itu sudah cukup bagus, walau masih dirasakan kurangan akan tetapi sudah banyak peningkatan standar gaji dan adanya tunjangan kinerja,” katanya.
Menjadi tentara, kata dia, jangan berpikir untuk jadi orang kaya, jadi orang yang hidup cukup saja kita harus bersyukur. Kalau mau jadi orang kaya jangan jadi tentara, tetapi jadilah pengusaha.
Kalau sudah komit menjadi seorang prajurit TNI, sesuaikanlah gaya hidup kita dengan apa yang diberikan negara melalui kesatuan. Saya selalu menyampaikan hal ini agar supaya kita jangan terbebani.
“Jangan bapak-bapak prajurit yang gayanya pake motor dan hand phone
yang mahal biar dibilang keren dan ganteng. Padahal dengan begitu juga tetap jelek juga karena tidak ada hubungan motor dan hand phone dengan kegantengan. Tapi kalau tampil rapih, cara berbicara yang baik, memberikan solusi yang baik pada masyarakat sekitar, itulah yang membuat tentara dihormati. Gaya-gayaan tidak perlu, termasuk ibu-ibu Persit KCK tidak perlu pake tas mahal untuk dibilang keren karena mbok-mbok di pasar juga kalau pake tas mahal jadi keren. Yang keren itu barangnya motor, hand phone, atau tas yang dipake,” katanya.
Masih menurut Mayjen Maruli, jika sudah mulai dengan yang kualitas tinggi, mau turun lagi susah. Sudah ada rumah yang nyaman ditinggalin, hidup damai, tak usah banyak bergaya, bagaimana supaya costnya rendah, hidup sehat, itu sudah cukup. Yang penting adalah bagaimana membesarkan anak-anak kita dengan sekolah yang cukup dan dasar agama yang baik, itu yang paling penting.
“Prajurit dan ibu-ibu Persit KCK boleh bercita-cita sampai ke Amerika atau Eropa, tapi masanya setelah anak-anak kita besar. Kalau kita sampai kapanpun tidak sampai,” katanya.
Pangdam IX/Udayana berharap seluruh jajaran prajurit dan PNS Kodim 1627/Rote Ndao terus menunjukkan semangat pengabdian dan dedikasi yang tinggi kepada bangsa dan negara, serta tetap berkontribusi membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19, peningkatan ekonomi masyarakat, dan pembangunan daerah. (team)