ROOL • Untuk meningkatkan pelayanan dan kebersihan di rumah sakit, pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ba’a melakukan upaya mem-outsourcing tenaga kebersihan di lingkungan rumah sakit.
Direktur RSUD Ba’a, Direktur RSUD Baa dr. Widyanto P. Adhy, M.Biomed, Sp.PD, Jumat (23/8) kepada ROOL menyatakan, kebersihan menjadi perhatian utama manajemen rumah sakit, dimana sejak tahun 2017 masalah kurang bersihnya lingkungan rumah sakit dianggap akibat kekurangan kuantitas cleaning service yang hanya sekitar 10 orang yang berstatus Tenaga Kontrak Daerah (TKD).
Kemudian, pada tahun 2018 manajemen RSUD Ba’a membuat strategi baru dengan meminta Pemkab Rote Ndao melalui Dinas Kesehatan untuk merekrut TKD Khusus Cleaning Service 10 orang lagi, jadi jumlahnya menjadi 20 orang.
Namun, dengan penambahan kuantitas TKD Cleaning Service ini masih gagal menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit dan kenyamanan pasien.
“dengan pendekatan meningkatkan kebanggan sebagai cleaning service dengan memberikan kostum dan pakaian kerja yang relatif baik, tetapi outputnya tidak optimal, sehingga di tahun 2019 ini kita pakai strategi baru, yaitu menggunakan jasa outsourcing dengan pihak ketiga,” katanya.
Menurut Adhy, penggunaan jasa outsourcing ini juga tidak dilaksanakan asal-asalan saja, tetapi terlebih dahulu mempublikasikan kebutuhan jasa outsourcing dengan spesifikasi cleaning service khusus untuk rumah sakit.
PT Dinar Mutiara Sakti yang sudah teruji pengalamannya
Dijelaskannya, cara pembersihan untuk rumah sakit itu punya spesifikasi tersendiri, cara pembersihan untuk daerah-daerah infeksius, non infeksius, publik, semi publik, dan private itu tidak sama. Sehingga, kebutuhan RSUD Ba’a ini di share ke publik, dan kemudian PT Dinar Mutiara Sakti yang sudah teruji pengalamannya menangani cleaning service di rumah sakit dan sejumlah perkantoran pemerintah dan swasta di Kupang mengajukan permohonan kerja samanya.
“kemudian setelah permohonan penggunaan anggaran mendahului penetapan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2019 disetujui bersama pemerintah dan DPRD, maka sekarang kita eksekusi perawatan dan kebersihan RSUD Ba’a menggunakan jasa outsourcing pihak ketiga PT Dinar Mutiara Sakti ini,” kata dia.
Menurutnya, kontrak kerja mulai 1 September mendatang dan penentuan jumlah tenaga cleaning service yang akan dipekerjakan seluruhnya diserahkan kepada pihak ketiga.
“mengenai jumlah tenaga yang melaksanakan tugas-tugas cleaning service itu kita tidak campur. Pihak ketiga sendiri yang menentukan jumlah tenaga dan perekrutannya dengan cara mereka sendiri, kami hanya mau agar masalah kebersihan rumah sakit ini teratasi dengan kerja sama ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Cabang sekaligus Quality Control PT Dinar Mutiara Sakti Zulfikar Abdullah yang dikonfirmasi saat memantau melaksanakan praktik di Bangsal laki-laki RSUD Ba’a menjelaskan, pihaknya merupakan perusahaan jasa outsourcing yang sudah berpengalaman menangani beberapa rumah sakit, instansi pemerintah dan swasta di sejumlah daerah di NTT diantaranya, kantor Gubernur NTT, kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT, kantor BPK RI Perwakilan NTT, RSUD Prof WZ Yohanes, RS Bhayangkara Kupang, RS TNI AL Bolok, RSUD SK Lerik Kota Kupang, RS Mamami, RSUD TC Hillers Maumere, RSUD Ende, RSUD Atambua, Poltekkes Keperawatan Waingapu, dan Poltekes Kupang.
Perekrutan Tenaga Kerja Lokal
Menurutnya, khusus untuk RSUD Ba’a, pihaknya melakukan perekrutan tenaga kerja lokal, laki-laki maupun perempuan dan diberikan training khusus oleh tenaga ahli yang berpengalaman dalam menangani kebersihan rumah sakit. Bagi yang memenuhi kriteria serta mempunyai kemauan untuk kerja keras, akan kami rekrut sebagai tenaga outsourcing.
“Pelatihan telah dilaksanakan sejak tanggal 21 Agustus hingga 29 Agustus mendatang dengan metode pemberian materi dan langsung melaksanakan praktik lapangan. Mereka yang memenuhi kriteria akan kami rekrut dengan gaji awal sebagai tenaga training, dan selanjutnya sesuai standar upah minimum setempat, plus dijamin dengan BPJS Kesehatan, serta tentunya melalui ikatan perjanjian kerja yang sesuai aturan ketenagakerjaan,” kata dia.
Untuk teknis penanganan kebersihan RSUD Ba’a, kata dia, sesuai kesepakatan dibagi dalam dua segmen, yakni untuk penanganan pelayanan 24 jam di UGD dan Bangsal Dewasa akan disiagakan tiga shift (pagi, siang, dan malam). Sementara, ruang-ruang pelayanan lainnya diberlakukan pelayanan hingga akhir jam kerja pada siang hari saja.
Ia berharap tenaga kerja lokal yang mengikuti training bisa menyerap materi yang diberikan oleh para instruktur, sehingga dalam melaksanakan tugas-tugas nantinya bisa maksimal bekerja sesuai harapan vendor dalam hal ini manajemen RSUD Ba’a. (*/if)