ROOLNEWS.ID – Akses jalan di Oefoe Desa Sedeoen, Kecamatan Rote Barat, kini nyaris terputus setelah sebagian besar badan jalan hancur dan lenyap digerus abrasi. Bencana ini tidak hanya melumpuhkan infrastruktur vital, tetapi juga meningkatkan ancaman langsung terhadap kawasan permukiman warga yang semakin dekat dengan bibir pantai.
Tanggul penahan yang dibangun menggunakan kawat bronjong berisi batu untuk melindungi badan jalan ikut hanyut tersapu gelombang. Peristiwa ini menjadi bukti nyata hilangnya daratan beserta ekosistem di bibir pantai yang sebelumnya berfungsi sebagai penahan alami, membuat ombak kini leluasa mengikis daratan.
Kondisi ini memicu rasa was-was di kalangan warga karena garis pantai yang terus terkikis dan memunculkan kekhawatiran akan terjadinya banjir rob sewaktu-waktu.
Menurut Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim-LH) Rote Ndao, Leksy N. Foeh, fenomena ini diduga kuat disebabkan oleh ulah manusia. “Pasir kalau diambil berlebihan pasti mengakibatkan abrasi,” ujarnya pada Jumat (26/9), sembari menduga adanya aktivitas pengambilan pasir secara diam-diam.
Di tengah situasi darurat ini, warga merasa berjuang sendirian. Penjabat Kepala Desa Sedeoen, Susana Sofia Yuliani Fuah, pada Sabtu (27/9/2025), mengonfirmasi bahwa krisis ekologis yang telah berlangsung bertahun-tahun ini belum mendapat perhatian dari kelompok pemerhati lingkungan. Pemerintah Desa Sedeoen kini merencanakan pembangunan tembok penahan untuk melindungi warganya. (*/rn)