ROOLNEWS.ID – Bank NTT memasuki babak baru setelah Bank Jatim resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali (PSP) II melalui investasi Rp100 miliar pada Kamis (4/9/2025). Kemitraan strategis ini tidak hanya memperkuat modal inti Bank NTT menjadi Rp3 triliun, tetapi juga membuka peluang besar sekaligus tantangan berat dalam persaingan perbankan nasional.
Dengan dukungan Bank Jatim, Bank NTT berpotensi mengakselerasi transformasi layanan, mulai dari digital banking, penyaluran kredit usaha kecil, hingga penguatan manajemen risiko. Sinergi ini juga diharapkan membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku UMKM NTT ke Jawa Timur, salah satu pusat ekonomi terbesar di Indonesia.
Namun, di balik peluang tersebut, terdapat risiko gesekan akibat perbedaan kultur manajemen dan orientasi bisnis. Identitas Bank NTT sebagai “bank kebanggaan Flobamora” yang kental dengan kepentingan daerah akan diuji dengan kehadiran pemain luar. Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan bahwa kehadiran Bank Jatim harus dipandang sebagai mitra strategis, bukan ancaman.
“Langkah ini sudah disetujui oleh OJK,” ujar Gubernur Melki, menggarisbawahi bahwa penguatan modal adalah syarat mutlak untuk bertahan.
Untuk menavigasi era baru ini, pengurus definitif yang tengah menunggu persetujuan OJK diharapkan segera merumuskan Rencana Bisnis Bank (RBB). RBB ini akan menjadi panduan strategis untuk mendukung program pembangunan daerah sambil menjaga daya saing.
Dengan modal inti yang kini setara dengan bank skala nasional, Bank NTT akan berhadapan langsung dengan bank-bank swasta besar yang mengincar pasar Indonesia Timur. Keberhasilan konsolidasi ini akan bergantung pada kemampuan Bank NTT menyeimbangkan profesionalisme bisnis, kepekaan politik lokal, dan ketahanan di pasar yang semakin kompetitif. (*/tim)









