ROOLNEWS.ID – Kabupaten Rote Ndao bersiap menyambut transformasi ekonomi signifikan dengan dimulainya pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN). Proyek strategis yang pembangunannya secara resmi dimulai oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono, Selasa (3/6/2025), ini didukung anggaran Rp2 triliun dari Presiden Prabowo Subianto dan diproyeksikan menyerap hingga puluhan ribu tenaga kerja.
Menteri Trenggono saat kunjungan kerja ke Kabupaten Rote Ndao, NTT, mengungkapkan bahwa K-SIGN tidak hanya akan menyerap sekitar 26.600 pekerja langsung di industri garam, tetapi juga bakal menciptakan multiplier effect yang luas.
“Nanti ada yang tukang ikan, ada warung, tukang warung, ada yang tukang parkir, ada yang dan lain sebagainya. Mungkin bisa sampai 50.000 orang bekerja di sini, menggantungkan hidup di sini.” ujarnya.
Investasi Rp2 triliun akan digelontorkan secara bertahap, Rp750 miliar untuk tahap pertama, diikuti Rp1 triliun lebih pada tahap kedua, dan sisanya pada tahap ketiga.
Sementara itu, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, yang turut hadir, menyambut gembira potensi ini.
“Kalau terang dan garam sudah datang berarti kami yakin NTT lebih sejahtera,” katanya, merujuk pada K-SIGN dan dukungan infrastruktur kelistrikan dari PT PLN.
Kawasan seluas lebih dari 10.000 hektare ini akan terdiri dari 10 zona produksi garam industri, dengan target produksi 200 ton per hektare per tahun. Zona 1 diharapkan mulai berproduksi pada Maret 2026. Selain kick-off, dilakukan juga penandatanganan PKS antara KKP dan Pemkab Rote Ndao terkait modeling lahan garam, serta PKS lain terkait penyediaan listrik dan status lahan.
Proyek ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan secara signifikan mengurangi angka pengangguran di Rote Ndao dan NTT pada umumnya. (*/rn)