ROOL – Keluarga korban dan Pemerintah Desa (Pemdes) Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT, menggelar prosesi tabur bunga, mengikhlaskan kepergian 9 dari 12 awak KM Kuda Laut, yang tenggelam di perairan batas Indonesia dan Australia, Jumat (18/03/2022) lalu.
Pantauan Media ini, Jumat (1/4/2022) kemarin, Bupati Rote Ndao Paulina Haning Bullu,S.E bersama rombongan mengikuti ibadah Pastoral di GMIT Jemaat Pniel Hundihuk, Klasis Rote Barat Laut, sebelum dilakukan acara tabur bunga.
Ibadah Pastoral Itu dipimpin secara bergiliran oleh para Pendeta GMIT yang melayani di wilayah tersebut dan dihadiri para keluarga 9 orang korban KM Kuda Laut.
Seusai kebaktian dilakukan acara tabur bunga Pantai Namoninilu Namo, Hundihuk Barat, setelah itu dilakukan peletakan prasasti di tugu peringatan tragedi tersebut oleh Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu.
Samuel Ambi, yang dipercayakan membawakan ungkapan isi hati keluarga korban mengatakan, sebagai keluarga dan juga masyarakat Desa Hundihuk, mereka merasakan luka yang sangat dalam dengan musibah kecelakaan kapal ikan Kuda Laut, yang mengakibatkan 9 orang keluarga hilang hingga kini.
“Kami tetap yakini bahwa sesungguhnya semua ini terjadi atas perkenanan Tuhan. Kami tunduk terhadap segala kedaulatan Tuhan, walau terasa sangat berat dan pahit,” Katanya.
Ia menyampaikan bahwa keluarga korban merasa sangat terhibur dan diberikan kekuatan atas kehadiran Bupati Rote Ndao beserta jajaran, pemerintah Kecamatan dan Desa, para Pendeta dan presbiter, serta kerabat dan handai taulan dalam prosesi yang dilakukan.
“Kehadiran semua pihak sangat memberi penghiburan kepada keluarga. Kami merasa diberikan kekuatan, dipulihkan, dan terhibur,” tutupnya.
Sementara itu, Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu saat memberikan kata-kata hiburan dan penguatan kepada keluarga korban, tampak tak kuasa menahan kesedihan.
Dengan suara yang terbata-bata, Bupati Paulina menyampaikan bahwa peristiwa duka ini bukan saja dirasakan keluarga, tapi duka seluruh masyarakat Rote Ndao.
Menurut Bupati Paulina, pemerintah juga sangat terpukul ketika mendengar kabar duka yang dialami 9 dari 12 nelayan Desa Hundihuk ini.
“Saya minta agar kita semua terus mendoakan, semoga keluarga yang ditinggalkan, terutama para istri, tetap diberi ketabahan,” ujar Bupati Paulina.
Untuk diketahui, 9 awak kapal ikan Kuda Laut yang hingga kini hilang, yakni Yohanis Balu, Pice Remirdo Aryanto Naluk, Dominggus Silwanis Busu, Ibrahim Loe, Benyamin Pah, Albert Giri, Rifan Balu, Jefri Arianto Balu, dan Yunus Modok I.
Sedangkan 3 orang awak yang selamat, yakni Habel Kanuk, Frengky Guando Balu, dan Melky Roni Arianto Giri yang sementara menunggu proses pemulangan ke Rote Ndao oleh Pemerintah Australia. (***/idf/mtc)