ROOLNews—Alumni SMA Negeri I (SMANSA) Kota Kupang angkatan tahun 1984 membantu pembangunan Taman Baca Desa Kolobolon, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao.
Bantuan tersebut diserahkan Sekretaris Alumni SMANSA angkatan 84 Christofel Messah kepada Kepala Desa Kolobolon Esaf Mbuik, di kediaman kepala desa, Sabtu (06/11/2021).
Christofel Messah dalam sambutannya menyampaikan bahwa awalnya informasi terkait rencana pembangunan Perpustakaan Desa Kolobolon ini diperoleh dari Pak Chris Mboeik yang juga alumni 84. Setelah berembuk dengan rekan-rekan alumni lainnya, akhirnya disepakati untuk membantu rencana pembangunan Taman Baca Desa Kolobolon.
Hari ini, kata dia, kami alumni SMANSA angkatan 84 mengawali dengan peletakan batu pertama dan akan kembali ke Kupang, Namun kami tidak pergi begitu saja, tetapi selanjutnya akan ada kegiatan lanjutan untuk membantu pembangunan Taman Baca yang akan dibangun itu.
“Terus terang saya memang orang Thie tetapi seumur hidup baru datang di Desa Kolobolon ini. Saya dan rekan-rekan merasa sangat bangga bisa hadir di sini. Terima kasih bapak kepala desa yang memberikan kesempatan kepada kami untuk berbuat sesuatu di sini, sekaligus memohon maaf karena beberapa hari terakhir diganggu dalam rangka koordinasi kegiatan acara hari ini,” katanya.
Setiap Angkatan Fokus Berbeda
Alumni SMANSA ’84 lainnya Chris Mboeik pada kesempatan itu menjelaskan, Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Kupang (IKA SMANSA) setiap angkatan selalu berpikir bagaimana ikut membantu memberdayakan anak-anak bangsa lewat berbagai program, dengan fokus kegiatan yang berbeda-beda. Ada yang fokus membantu pembangunan rumah ibadah, pemberdayaan ekonomi, dan ada juga yang fokus membantu mempromosikan pariwisata, dan lain sebagainya.
“Kami tidak hanya membantu di tempat kita sekolah atau tempat tinggal kita semata. Kita melihat NTT adalah satu kesatuan dan semua wilayah kabupaten akan dijajaki apa yang perlu dibantu. Sementara kami dari angkatan 84 melilih untuk membangun manusia lewat pendidikan,” katanya.
Menurut Wakil Ketua DPRD NTT ini, mengapa harus di Rote yang pertama kali disentuh karena banyak pertimbangan, antara lain kedekatan dan informasi yang diperoleh dari kepala desa bahwa di Kolobolon sudah siap lahan dan macam-macam, dan RAB-nya sudah disampaikan.
“Karena idenya bagus, sehingga kita alumni 84 mendiskusikan bagai mana kita membantu ide dan niat membangun Taman Baca atau Perpustakaan Desa dalam rangka mendukung Gerakan Literasi di Desa Kolobolon, maka kami mendukung dengan harapan menjadi pemicu bagi desa-desa tetangga dan daerah lainnya,” kata mantan Wapemred Suara Pembaruan Jakarta ini.
Menurutnya, sebenarnya orang Rote sejak dahulu terkenal merupakan orang-orang yang lebih terdidik karena sekolah berbahasa Melayu di NTT itu ada di Pulau Rote tahun 1627. Hal ini diketahuinya saat sebagai wartawan yang meliput Jajak Pendapat di Timor Timur tahun 1998, dirinya bertemu dengan peneliti terkenal Prof James Fox dan dia menceritakan hal itu. Namun, saat ini orang Rote mulai stagnan dan tersalib wilayah lain.
“Hari ini kita datang ke sini membangun perpustakaan ini semoga ini bermanfaat karena orang bilang proses belajar itu hanya dua, yakni belajar dari pengalaman diri sendiri dan pengalaman orang lain, yang salah satunya adalah lewat buku,” ujarnya.
Menurutnya, karena saat ini era digital, maka diharapkan perpustakaan Desa Kolobolon yang akan dibangun ini tidak hanya sebatas perpustakaan konvensional yang isinya hanya buku saja, tetapi harus menjadi perpustakaan digital yang bisa mengakses banyak literatur secara online dari perpustakaan digital lainnya.
Diharapkan Selesai April
Menurut Chris, hari ini akan diserahkan sebagai stimulus untuk segera memulai pembangunan gedung yang jumlahnya tidak banyak. Nanti setelah selesai isinya akan kita bantu. Karena walaupun hari ini gedungnya belum ada, tetapi kita sudah menampung banyak buku sumbangan dari mitra. Bahkan Ketua Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Kupang (IKA SMANSA) Irjen Pol Jhony Asadoma sudah menjanjikan kalau peresmian dia akan datang dan menyumbangkan satu unit komputer. Kemudian Ketua Alumni angkatan 84 Linda Dupe yang kebetulan bekerja di Telkom bersma kita semua akan menyumbangkan internet desa untuk perpustakaan ini.
“Untuk itu saya berharap Pak Kades jangan lama-lama bangun, paling lambat April 2022 selesai dan kita bisa resmikan saat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei, dan saat itu kami akan serahkan seluruhnya, baik buku, komputer, dan internet desanya,” imbuh Chris.
Terima Kasih
Tokoh masyarakat Desa Kolobolon Jermias Manafe menyampaikan terima kasih dan rasa bangga atas kehadiran para alumni SMANSA Kupang angkatan 84. Ini bukan merupakan suatu kebetulan tetapi merupakan rancangan Tuhan untuk masyarakat Desa Kolobolon.
“Kami masyarakat, para tokoh adat, orang tua, BPD, kepala desa dan perangkat harus berbangga karena apa yang Tuhan perbuat hari ini adalah berkat yang besar bagi masyarakat Kolobolon,” katanya.
Kepala Desa Kolobolon Esaf Mbuik mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh alumni SMANSA Kupang angkatan 1984 yang tergerak membantu rencana pembangunan Perpustakaan Desa atau Taman Baca di desa ini.
Selain itu, Esaf juga menyampaikan sejumlah harapan yang menjadi pergumulan masyarakat, yakni jalan akses yang masih cukup memprihatinkan, penataan objek wisata Air Terjun Oefamba yang merupakan satu-satunya objek wisata air terjun di Rote Ndao.
“Ini beberpa pergumulan yang dihadapi masyarakat Desa Kolobolon. Kami berharap setelah mensuport perpustakaan desa untuk meningkatkan litarasi warga dan anak bangsa di sini. Kami berharap juga Pak Chris sebagai putra desa ini yang kini menjadi Wakil Ketua DPRD NTT dapat mendorong bantuan bagi penataan akses jalan dan objek wisata yang ada di sini,” ujar Esaf. (team)