Debit Air Sumur Menurun, 203 KK di Pulau Landu Terpaksa Bergantung pada Air Hujan

- Tim

Minggu, 28 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tokoh masyarakat Musa Mesah | Foto: ist

Tokoh masyarakat Musa Mesah | Foto: ist

ROOLNEWS.ID – Sebanyak 203 kepala keluarga (KK) di Desa Landu Thie, Pulau Landu, menghadapi kesulitan air bersih setelah debit air pada sumur yang menjadi sumber utama mereka menurun secara signifikan. Kondisi yang diperparah oleh musim kemarau panjang ini memaksa warga untuk bergantung pada tampungan air hujan untuk kebutuhan konsumsi harian.

Kondisi ini dikonfirmasi oleh Kepala Desa Landu Thie, Iskandar Mesah, pada Minggu (28/9/2025) di pulau Landu.

Menurutnya, sumber air yang diandalkan warga kini tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan akibat penurunan volume air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Untuk sumur yang kita pakai sekarang sudah berkurang karena mungkin pengaruh kemarau yang panjang,” ujar Iskandar.

Menghadapi situasi ini, pemerintah desa telah mengidentifikasi solusi potensial. Usulan yang diajukan adalah membangun sebuah bak penampungan air di lokasi yang disebut Tanjung, kemudian menyalurkan airnya melalui sistem perpipaan ke permukiman warga.

“Satu-satunya solusi itu kemungkinan kita buat bak penampung di Tanjung sana, baru pakai pipa untuk salurkan ke sini,” jelasnya.

Situasi ketergantungan pada air hujan juga digambarkan oleh tokoh masyarakat setempat, Musa Mesah. Ia menyatakan bahwa karena sumber air dari sumur tidak lagi memadai, pilihan warga satu-satunya adalah menadah air hujan.

“Karena itu, kita hanya bertahan dengan air hujan. Tiap hari itu kita minumnya air hujan saja,” ungkap Musa, merujuk pada kebiasaan warga menampung air di tangki fiber.

Krisis air bersih ini menjadi keluhan utama masyarakat di pulau terluar tersebut, di samping masalah lain seperti keterbatasan pasokan listrik dan akses transportasi pendidikan.

Warga sangat berharap adanya intervensi dari pemerintah untuk merealisasikan solusi permanen demi menjamin ketersediaan air bersih bagi mereka. (*/rn)

Berita Terkait

Jelang HUT ke-61, Golkar Rote Ndao Salurkan 3,75 Ton Beras di Tiga Lokasi Hingga Pulau Landu
Abrasi Gerus Desa Sedeoen, Ratusan Jiwa Terancam dalam Sunyi Tanpa Advokasi
Sembako Murah Golkar di Papela Diserbu Warga
Ahli Hukum Pidana: Penetapan Tersangka EFM Sah, Syarat Dua Alat Bukti Terpenuhi
PR Besar Sektor Kesehatan Rote Ndao: Partisipasi Cek Gratis Rendah, Target BPJS Jauh Tertinggal
Soroti Kinerja UPTD di Rote Ndao, Gubernur NTT Desak Perubahan Mentalitas dan Optimalisasi PAD
Gubernur Laka Lena Soroti Kualitas Pendidikan NTT, Bupati Henuk Ungkap Rencana Pembangunan SDM Kelautan di Rote Ndao
Proyeksi Pendapatan Turun Rp53,72 Miliar, Pemkab Rote Ndao Ajukan Perubahan APBD 2025

Berita Terkait

Minggu, 28 September 2025 - 17:44 WITA

Jelang HUT ke-61, Golkar Rote Ndao Salurkan 3,75 Ton Beras di Tiga Lokasi Hingga Pulau Landu

Minggu, 28 September 2025 - 14:01 WITA

Debit Air Sumur Menurun, 203 KK di Pulau Landu Terpaksa Bergantung pada Air Hujan

Minggu, 28 September 2025 - 09:54 WITA

Abrasi Gerus Desa Sedeoen, Ratusan Jiwa Terancam dalam Sunyi Tanpa Advokasi

Sabtu, 27 September 2025 - 11:15 WITA

Sembako Murah Golkar di Papela Diserbu Warga

Jumat, 26 September 2025 - 06:58 WITA

Ahli Hukum Pidana: Penetapan Tersangka EFM Sah, Syarat Dua Alat Bukti Terpenuhi

Berita Terbaru

BERITA ROTE NDAO

Sembako Murah Golkar di Papela Diserbu Warga

Sabtu, 27 Sep 2025 - 11:15 WITA

Secret Link