roolnews.ID, BA’A • Salah seorang bakal calon kepala desa di Desa Mbueain, Kecamatan Rote Barat mendatangi Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Rote Ndao untuk menyampaikan protes terkait keputusan Pantia Pilkades Desa Mbueain yang menggugurkan dirinya sebagai calon kepala desa.
Ditemui di halaman Kantor BPMPD, Selasa (11/10), bakal calon kades, El Nalle kepada sejumlah media menyampaikan, dirinya mendatangi BPMPD untuk meminta BPMPD membantu memfasilitasi penyelesaian terkait dirinya yang dianulir sebagai calon kepala desa. Namum kepala BPMPD tidak memberikan jawaban yang pasti dan terkesan tidak paham penjabaran juknis dan perbup, sehingga BPMPD menyarankan EL agar bersama dengan Panitia menemui Asisten II pada Rabu (12/10), tetapi sayangnya hingga saat ini tidak ada kejelasan.
Menurutnya, keputusan Panitia Pilkades pada 8 Oktober lalu yang menganulir dirinya sebagai calon dan meloloskan 3 calon kades adalah sebuah keputusan yang keliru dan menunjukkan bahwa panitia sudah tidak netral dan profesional.
Hal ini dikarenakan, ada beberapa kejanggalan yang terjadi.
Kejanggalan yang pertama menurutnya, yakni usai penetapan di kantor desa, berita acara ditempelkan di kantor desa yang mana tidak menjelaskan alasan dirinya digugurkan sebagai calon kades.
Dirinya pun mendatangi rumah ketua panitia dan menyampaikan keberatan terkait tidak adanya penjelasan alasan pengguguran dalam berita acara. Keesokan harinya dalam rapat di kantor desa kemudian dibuatlah berita acara dengan penjelasan alasan dirinya sebagai balon kades digugurkan. Sesuai berita acara, dirinya digugurkan dengan alasan tidak memiliki foto copy KTP terbaru, kekurangan pada surat keterangan tidak pernah dihukum, surat keterangan catatan kepolisian yang asli, surat keterangan sehat dari dokter yang asli, persetujuan istri yang tidak dilengkapi copy akte nikah.
Lanjut El Nalle, dirinya saat itu memang tidak melampirkan copy akta nikah belum menikah, tetapi ada keterangan nikah adat.
Sehingga dirinya gagal menduga panitia menjegal dirinya dan meloloskan kandidat lain.
Dirinya kesal atas Kepala BPMPD yang telah di datangi, tetapi terus menghindar dari tanggung jawab dan tidak pernah memfasilitasi untuk memberikan pemahaman kepada para panitia dan calon yang tidak diakomodir.
Sementara Kepala BPMPD Welhelmus Mooy terus menghindar dari wartawan. Bahkan saat ditemui wartawan bersama Kabag Humas Setda Rote Ndao Ronal J Messakh, Kepala BPMPD enggan memberikan informasi karena takut terjadi persoalan ditingkat desa, Kata kabag Humas menirukan ucapan Welhelmus Mooy.
Terpisah Asisten Perekonomian dan Pembangunan Melyanus FJ Mandala saat ditemui sejumlah wartawan di Auditorium Ti’i Langga, usai menyaksikan deklarasi pilkades damai Sabtu (15/10) mengatakan kasus desa Mbueain diserahkan kembali ketingkat Panitia Lokal jika tidak bisa diselesaikan akan dibatalkan dan akan mengikuti pildes tahap kedua tingkat Kabupaten Rote Ndao.
(ido.f/rn01)