ROOLNews—Bidan Oktoviana P Polin kembali terpilih memimpin Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Rote Ndao setelah meraih mayoritas suara, saat dilakukan Pemilihan Badan Pengurus periode 2021-2023, yang merupakan salah satu agenda Muscab II, di gedung Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Jemaat Efata, Lekioen, Kelurahan Mokdale, Sabtu (11/12/2021) petang.
Untuk diketahui, dalam pross pemilihan yang berlangsung demokratis tersebut, Bidan Oktoviana mengantongi 129 suara, disusul Bidan Maryam S Selly dengan 60 suara, Bidan Leni Nallemaa 32 suara, Bidan Desti Lowu 27 suara, dan Bidan Irna F Mooy Nafi 9 suara.
Dengan hasil tersebut Bidan Oktoviana Polin yang memimpin sejak periode 2013-2018 itu kembali memimpin untuk periode 2021-2023 mendatang. Sementara keempat pesaingnya secara otomatis akan mendampingi Oktoviana dalam kepengurusan hingga tahun 2023.
Oktoviana Polin yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan, pemilihan yang dilaksanakan tadi hanya memilih ketuanya saja, sementara kepengurusan secara lengkap nanti akan dilakukan rapat bersama untuk menentukan jabatan lainya seperti wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksinya.
“Pengurus lengkapnya akan kami godok dalam rapat bersama, namun semua kandidat ketua yang masuk dalam tahapan pemilihan tadi, sudah pasti masuk dalam kepengurusan IBI Rote Ndao periode 2021-2023,” jelasnya.
Mengenai program kerja, Oktoviana katakan, tadi dalam salah satu agenda pembahasan Musyawarah Cabang II, telah ditetapkan sejumlah program prioritas, yakni berupaya semaksimal mungkin untuk menekan angka kematian ibu dan bayi menjadi zero persen, juga meminimalisir terjadi kasus stunting.
“Untuk hal ini tentunya IBI tidak dapat bekerja sendiri tetapi butuh peran serta seluruh komponen masyarakat, dan instansi terkait. Sehingga, ke dpean kami akan berkolaborasi dan bersinergis dengan seluruh komponen masyarakat,” katanya.
Selain itu, kata dia, IBI Rote Ndao akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam rangka meningkatan kompetensi dan profesionalitas Bidan melalui pendidikan profesi, seminar, penataran, pelatihan berupa softskill, sehingga mampu melayani masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak secara holistic dan terprogram.
Ditanya terkait periode saat hanya untuk tahun 2021-2023, Oktoviana mengatakan, sebenarnya periode normal kepengurusan IBI itu 5 tahun, namun akibat setelah berakhirnya periode kepengurusan lama di tahun 2018 belum dapat dilaksanakan akibat suatu dan hal, dan muncul pandemi Covid-19, sehingga baru dapat dilaksanakan tahun 2021. Sehingga, periode kepengurusannya pun disesuaikan dengan secara nasional, jadi hanya untuk tiga tahun.
Sebelumnya, Ketua IBI NTT Damita Palalangan saat menyampaikan sambutan pembukaan Muscab II meminta kepada Wakil Bupati untuk memikirkan nasib para Bidan yang belum mengikuti pendidikan profesi. Caranya adalah menjalin kerja sama (MoU) dengan institusi-institusi pendidikan yang berkompetan untuk melaksanakan program pendidikan di tempat. Artinya para bidan yang belum mendapat pendidikan profesi di Rote ini kuliah tetapi tetap melaksanakan pekerjaan.
“Metode ini sudah dilakukan banyak daerah, termasuk di NTT di mana para Bidan bisa berkuliah, tetapi tetap melaksanakan tugas-tugas seperti biasa. Jadi pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan,” katanya.
Damita Palalangan juga meminta kepada Ketua IBI Cabang Rote Ndao terpilih dan pengurus yang nantinya terbentuk untuk melakukan konsolidasi organisasi, meningkatkan mutu pendidikan dan profesional Bidan, meningkatkan kesejahteraan anggota. Bukan berarti memberikan sesuatu, tetapi bagai mana pengetahuan dan skill dari anggota harus terus diupdate.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Rote Ndao, terkhusus Ibu Bupati Paulina Haning-Bullu dan Wakil Bupati Stefanus M Saek yang sudah dan akan selalu memberikan dukungan bagi IBI Cabang Rote Ndao. (team)