Deklarasi Hoholok/Papadak, Pemda Rote Ndao Toreh Sejarah Baru

- Tim

Rabu, 7 September 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

roolnews.ID, NGGODIMEDA • Sebuah sejarah baru ditorehkan Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao saat mendeklarasikan lembaga adat pengawas atau penjaga di laut dengan sebutan Hoholok/Papadak dan mengukuhkan Manaholo atau penjaga, Rabu (7/9/2016) di pantai Kolla, Nggodimeda, Rote Tengah.

papadakManaholo yang dikukuhkan sebanyak 48 orang,  berasal dari tiga (3) wilayah eks Nusak/ kerajaan, yakni Nusak Landu, Nusak Termanu, dan Nusak Dengka.

Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning, MM, dalam jumpa pers mengatakan, Hoholok / Papadak adalah sebuah aturan yang lahir dari masyarakat adat, ” lembaga adat yang telah dikukuhkan ini nantinya akan bermitra dengan pemerintah sehingga akan membantu pemerintah dalam penyelesaian persoalan di pesisir dengan hukum adat dan tidak selalu dengan hukum formal” jelas Haning.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lanjut Haning, hukum adat yang telah dibuat untuk pengamanan pesisir dan laut akan disosialisasikan secara umum karena berlaku secara general baik warga lokal maupun yang dari luar Rote.

Kepala Biro tata organisasi dan pemerintahan, Ferdy. J Kapitan, mewakili wakil gubernur NTT, dalam sambutannya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada pemerintah kabupaten Rote Ndao yang telah memberi sumbangsih bagi konservasi perairan dunia, “melestarikan pesisir dan laut adalah kebutuhan, Deklarasi ini merupakan sebuah sejarah baru di NTT, namun perlu ada ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku”, ungkap Ferdy.

Direktur konserfasi dan keanekaragaman laut Republik Indonesia, Andy Rusady, mengatakan Pemerintah pusat sangat menyambut baik karena diyakini bahwa pengelolaan dengan kearifan lokal atau papadak akan melestarikan sumber daya alam yang ada, “saya baru pertama kali mengikuti kegiatan seperti ini dan ini sangat bagus, kita sangat mendukung dan tidak akan mengintervensi aturan-aturan yg sudah dibuat karena masing-masing daerah memiliki kearifan lokal” ungkap Andy.

Pihaknya, lanjut Andy, akan mengawal melalui balai kawasan konserfasi perairan nasional (BKKPN) laut savu, jika ada hal-hal yg kurang dan membutuhkan bantuan .

Deklarasi dan pengukuhan lembaga adat tersebut dihadiri oleh Bupati dan wakil bupati Rote Ndao, Kepala bidang Orta Prov. NTT, Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati (KKHL) Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, kepala BKKPN laut sawu, perwakilan the nature conservation, Forkopimda kabupaten Rote Ndao, para Camat, kepala Desa, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh pemuda se-kabupaten Rote Ndao.

Sementara itu, ketua forum adat Rote Ndao, John B Ndolu mengatakan penetapan papadak/haholok sebagai salah satu kearifan lokal yang perlu diterapkan di wilayah pesisir dan laut, ini didasarkan  pada kenyataan bahwa pendekatan adat ini sangat ditaati oleh masyarakat lokal dan selama ratusan tahun telah melindungi kawasan hutan dan kebun untuk pemanfaatan yang berkelanjutan.

Ndolu menjelaskan, persiapan pemberlakuan papadak/hoholok untuk tahap awal ini difokuskan di 3 Nusak(wilayah kerajaan) yaitu Nusak Dengka di Kec.Rote Barat Laut meliputi 2 desa yakni Desa Netenaen dan Desa Oelua, Nusak Termanu di Kec.Rote Tengah meliputi 2 desa yakni Desa Siomeda dan Desa Nggodimeda serta Nusak Landu di Kec.Landu Leko meliputi 2 desa yaitu Desa Bolatena dan Desa Sotimori.

Deklarasi penerapan kearifan lokal untuk menjaga laut tersebut di sertai dengan denda-denda yang telah ditetapkan oleh masyarakat adat pada kisaran antara Rp10 juta sampai Rp100 juta sesuai tingkat kerusakan lingkungan laut dan pesisir yang dilakukan.

Larangan untuk tidak melakukan kerusakan pada wilayah laut dan pesisir itu antara lain penebangan magrove, pengeboman ikan, penangkapan penyu yang dilindungi, serta penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau.


(nyongky/mr_v/rn01) 

Save

Save

Berita Terkait

Dari Pawai Kendaraan hingga Gema Takbir di Masjid, Polisi Kawal Ragam Tradisi Idul Fitri Rote Ndao
Forkopimda Rote Ndao Tinjau Kesiapan Arus Mudik Lebaran 1446 H di Pelabuhan ASDP Pantai Baru
Wujudkan Mudik Aman dan Nyaman, Polres Rote Ndao Kawal Ketat Pemudik Gratis
Wabup Rote Ndao Serahkan LKPJ 2024 ke DPRD
Pemkab Rote Ndao Gelar Bazar Pangan Murah Jelang Idul Fitri, Upaya Stabilkan Harga
Wujud Akuntabilitas, Pemkab Rote Ndao Serahkan LKPD 2024 ke BPK
Takjil hingga Santunan Warnai Safari Ramadhan Polres Rote Ndao di Masjid Nurul Iman
Diguyur Hujan, Apel Operasi Ketupat 2025 di Rote Ndao Tetap Khidmat

Berita Terkait

Senin, 31 Maret 2025 - 02:12 WITA

Dari Pawai Kendaraan hingga Gema Takbir di Masjid, Polisi Kawal Ragam Tradisi Idul Fitri Rote Ndao

Jumat, 28 Maret 2025 - 15:15 WITA

Forkopimda Rote Ndao Tinjau Kesiapan Arus Mudik Lebaran 1446 H di Pelabuhan ASDP Pantai Baru

Kamis, 27 Maret 2025 - 23:48 WITA

Wujudkan Mudik Aman dan Nyaman, Polres Rote Ndao Kawal Ketat Pemudik Gratis

Kamis, 27 Maret 2025 - 18:09 WITA

Wabup Rote Ndao Serahkan LKPJ 2024 ke DPRD

Kamis, 27 Maret 2025 - 15:02 WITA

Wujud Akuntabilitas, Pemkab Rote Ndao Serahkan LKPD 2024 ke BPK

Berita Terbaru

Wakil Bupati Rote Ndao Apremoi Dudelusy Dethan (kedua dari kiri) menyerahakn LKPJ Tahun 2024 kepada Ketua DPRD Alfred Saudila, A.Md. | Foto: Bidkom_DKISP Rote Ndao

Berita

Wabup Rote Ndao Serahkan LKPJ 2024 ke DPRD

Kamis, 27 Mar 2025 - 18:09 WITA