Rote (ROOL) – PT East West Seed Indonesia bersama PT Roda Tani menggelar Mini Expo Cap Panah Merah, di Desa Ingguinak, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Jumat (28/09/2018).
Dalam mini expo itu para penyuluh PT East West Seed Indonesia dan PT Roda Tani yang dibagi dalam empat kelompok, melakukan demonstrasi cara penanaman varietas melon, paria (pare), bawang merah, dan lombok (cabai). Sementara penyuluh PT Roda Tani mendemonstrasikan bagaimana cara pencegahan hama.
Pantauan media ini, hadir dalam kegiatan expo tersebut Sekertaris Desa Ingguinak Ferdi Tungga, tokoh masyarakat, dan sejumlah anggota kelompok tani di wilayah Kabupaten Rote Ndao, para guru pendamping serta siswa-siswi Jurusan Pertanian SMK Negeri 1 Lobalaian.
Pada kesempatan Ferdi Tungga mengatakan, dengan dilaksanakannya demo PT East West Seed Indonesia dan PT Roda Tani ini, diharapkan para petani tak hanya menanam padi di lahan pertanian yang ada, namun bisa juga ditambah sayur-sayuran atau buah-buahan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
“Ini menjadi contoh baik bagi masyarakat di sini, agar menanam sayur-sayuran di lahannya, sehingga tak hanya bergantung pada tanaman padi karena dengan begitu dapat meningkatkan pendapatan mereka,” jelasnya.
Lakukan Pendapingan
Sementara itu, Eben Taemnanu, Koordinator Marketing PT East West Seed Indonesia wilayah NTT mengatakan, di wilayah Kabupaten Rote Ndao pihaknya sudah beroperasi kurang lebih satu tahun. Hingga saat ini pihaknya sementara menggarap proyek percontohan di 15 desa, yakni Temas, Inguinak, Modosinal, Lidor, Lida besi, Kapasiok, Mbokak, Amalou, Oebatu, Oeledo, Londa Lusi, Pantai Baru, Oen Duin, Landu Leko, Ne’e, Sanggaoen, Mokdale, Kuli Aisele, Lida Manu, dan Olalain.
Menurutnya, awalnya masuknya produk PT East West Seed Indonesia di Rote Ndao adalah melalui para Pendeta, khusus tanaman melon. Setelah sudah berhasil dan banyak dikenal masyarakat, lalu mereka mengajak teman-teman untuk mengembangkannya.
“Yang menarik ada beberapa orang beralih profesi dari nelayan, supir, dan pemilik bengkel menjadi petani melon. Melon yang dikembangkan di Pulau Rote sangat menjanjikan karena sudah dilakukan uji coba, di mana melon dari Rote ini mampu bersaing dengan melon dari Pulau Jawa dan Sulawesi,” katanya.
Ia menambahkan, pihanya tak hanya memberikan benih sayur lalu ditinggalkan, namun juga kami membimbing, mendamping, dan mengajari petani bagaimana merawat sayuran dan buah melon mulai saat penanaman, perawatan, panen, hingga pasca panen.
Khusus di kebun percontohan di Dusun Ulutula, kata dia, pihaknya bersama pemilik lahan akan memperkenalkan Program Melon Eksklusif dengan kurang lebih delapan jenis tanaman pertanian, yakni Melon, Semangka (dua varietas), Paria (dua variatas), Bawang Merah Lokananta, Cabe Rawit Dewata 43, dan Cabe Besar.
“Proyek ini bertujuan untuk memperkenalkan benih-benih sayur unggulan PT East West Seed Indonesia kepada masyarakat seperti Paria, Paria Ranjau, Cabe Besar Panen V1, Tomat, dan Melon,” katanya.
Sangat Menguntungkan
Melkinto Malailehi, warga Dusun Ulutula mengatakan dirinya beralih profesi sebagai petani melon karena menguntungkan. Tanaman melon secara singkat dapat meningkatkan pendapatan keluarga karena usia tanamnya juga hanya delapan minggu.
“Jadi usaha ini sangat menjanjikan. Harga buah melon saat ini di pasar Rp 25 ribu per kilogram. Jadi kalau per buah beratnya 3 kilogram, maka kami untung besar,” katanya.
Melki mengisahkan, saat awal tanam melon hanya di polibek sekitar 500 pohon.
Hasil panen pertama kalau diuangkan mencapai Rp 8 Juta. Saat ini, kata dia, akan memasuki panen kedua di lahan seluas setengah hektare, dengan jumlah pohon melon sekitar dua ribu pohon, yang rata-rata per pohon menghasilkan tiga buah melon. “Bisa dibayangkan pada usia delapan minggu (dua bulan) berapa yang akan diperoleh saat panen,” katanya.
Dirinya berterima kasih kepada PT East West Seed Indonesia dan Roda Tani yang telah menempatkan penyuluhnya untuk memberikan motivasi bagi dirinya dan para petani lainnya.
“Secara pribadi saya mengajak para petani Rote untuk bertani, jangan hanya jadi petani sawah, tapi tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan karena bibit dan cara tanamnya dibantu oleh penyuluh PT East West Seed Indonesia dan Roda Tani,” ajaknya. (**tim)