ROOLNEWS.ID • Warga Desa Batutua, Kecamatan Rote Barat Daya pertanyakan keseriusan kontraktor pelaksana dan Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Ba’a menyelesaikan pembangunan fasilitas pelabuhan Batutua yang sudah dikerjakan bertahun-tahun tersebut.
Padahal, pembangunan fasilitas pelabuhan di Batutua tentu mempertimbangkan kebutuhan warga setempat maupun masyarakat umum.
Kepala Desa Batutua, Jonatan Mooy yang ditemui media di Batutua pada Minggu (28/5) mengatakan dirinya telah menerima surat pemberitahuan dari kontraktor pelaksana bahwa proyek akan mulai dikerjakan pada Maret 2017 lalu. Namun begitu, setelah surat masuk belum nampak sama sekali kegiatan pekerjaan lanjutan pembangunan pelabuhan.
Lanjut Mooy, surat yang dimaksud yakni Surat Perintah Mulai kerja (SPMK) Nomor.UM.003/1/11/UPP.Ba’a 17 tanggal 16 Maret 2017 dengan kontraktor pelaksana PT Pacific Solusi.
Dirinya juga mengagendakan akan bertemu dengan pengawas proyek untuk menanyakan kelanjutan pekerjaan pelabuhan tersebut.
“masyarakat dari tahun ke tahun menanti selesai pembangunan pelabuhan tapi kenyataannya pembangunan belum selesai juga “ kata Mooy.
Berharap pihak Kontraktor bekerja secara maksimal dan serius
Salah satu warga desa setempat, Nitanel Fanggi berharap pembangunan tersebut dapat dikerjakan dengan serius karena pada pekerjaan tahun sebelumnya oleh kontraktor pelaksana lain, sudah ada item pekerjaan yang mengalami patahan atau kerusakan pada fondasi dermaga.
Nitanel juga meminta kepada pihak terkait untuk melakukan pengawasan proyek sehingga kontraktor yang mengerjakan proyek bisa bekerja secara maksimal.
Masih menunggu Pabrikasi Tiang Pancang
Sementara itu, Kepala UPP Pelabuhan Ba’a, Welhelmus Dami, Rabu (31/5) kepada ROOL mengatakan terkait dengan keterlambatan pekerjaan dari Kantor UPP Kelas III Ba’a, dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen sudah memberikan teguran secara tertulis kepada pihak ketiga untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan.
“pekerjaan mengalami keterlambatan karena masih menunggu pabrikasi tiang pancang dermaga sebanyak 156 buah di Surabaya,” jelasnya.
Lanjut Dami, direncanakan tanggal 3 Juni mendatang proses pabrikasi sudah selesai dan akan dikirim ke Pelabuhan di 7 Juni dan selanjutnya di lakukan mobilisasi ke Pelabuhan Batutua.
“sementara itu pekerjaan sisi darat sudah mulai berjalan dan diupayakan dilakukan penambahan tenaga kerja dan jam kerja dengan sistem lembur sehingga target waktu di rencanakan dapat tercapai,” katanya.
Ia merincihkan, pekerjaan Pembangunan Faspel Batutua 2017 yakni pekerjaan saluran panjang 350 m, pagar BRC 350 m, pengadaan dan pemancangan dermaga 39 titik serta pekerjaan Upper strukture dermaga 8×70 m.
Pantauan media di pelabuhan Batutua hanya terlihat beberapa tumpukan material berupa batu pecahan dan pasir namun belum ada pekerjaan lanjutan sama sekali.
Adapun papan proyek tertera informasi tentang pekerjaan pembangunan fasilitas pelabuhan laut Batutua, kontraktor pelaksana, PT Pasific Solusi, konsultan pengawas CV Global Cipta Mandiri dengan nilai kontrak 12.681.200.000 dan jangka waktu kerja adalah 240 hari kerja. (*/r01/r02)