Dari Rote Ndao, Masa Depan STEM Indonesia Dimulai

- Tim

Selasa, 16 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siswa-siswi tengah mengikuti kegiatan belajar di sebuah ruang kelas dengan latar belakang tabel periodik unsur kimia yang menghiasi dinding | Foto: dok. istimewa

Siswa-siswi tengah mengikuti kegiatan belajar di sebuah ruang kelas dengan latar belakang tabel periodik unsur kimia yang menghiasi dinding | Foto: dok. istimewa

ROOLNEWS.ID • Kabar kemenangan siswa-siswi SMA Kristen Indonesia Sejahtera (ISRA) Rote Ndao sebagai Juara 1 dan Juara 4 Cerdas Cermat Kimia XIV Undana Kupang menjadi percikan api yang menyalakan diskusi hangat di grup Rote Bergerak. Namun, kemenangan ini lebih dari sekadar piala dan kebanggaan sesaat. Ini adalah penanda, sebuah langkah pertama dari perjalanan panjang masa depan sains Indonesia yang ternyata bisa dimulai dari sini, dari tanah kita, Rote Ndao.

Anak-anak kita dari Kuli Aisele, sekitar 25 menit dari Baa, telah membuktikan sesuatu yang fundamental, semangat, kerja keras, dan bimbingan yang tepat mampu meruntuhkan anggapan bahwa Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) adalah monopoli kota besar dengan segala kemewahan fasilitasnya. Mereka menunjukkan bahwa dari sebuah ruang kelas sederhana yang dihiasi tabel periodik, mimpi besar bisa diraih.

Prestasi ini memaksa kita untuk melihat lebih jauh. Diskusi yang berkembang membawa kita pada refleksi tentang India, sebuah negara yang membangun dominasi teknologinya di atas fondasi tradisi ilmiah yang panjang. Sejak abad ke-5 dengan konsep sinus dan kosinus dari Aryabhata, hingga angka nol dan sistem desimal dari Brahmagupta pada abad ke-7, mereka menghargai warisan ilmunya. Pembangunan Indian Institute of Technology (IIT) pada 1950-an adalah kelanjutan logis dari tradisi itu, yang kini hasilnya dituai dalam bentuk jutaan insinyur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Indonesia sebenarnya tidak kalah. Kita punya Borobudur sebagai mahakarya matematika dan arsitektur, perahu Pinisi sebagai bukti penguasaan maritim dan astronomi, hingga sistem irigasi Subak dan farmasi tradisional jamu. Namun, kita sering kali menempatkan warisan agung ini sebatas “kearifan lokal”, bukan sebagai ilmu pengetahuan yang setara dengan sains modern. Inilah yang perlu kita ubah.

Kemenangan anak-anak ISRA adalah bukti sahih bahwa benih STEM dapat tumbuh subur di pinggiran negeri. Sekarang, bayangkan jika potensi ini kita pupuk bersama. Bayangkan jika sekolah-sekolah di Rote Ndao, yang hingga kini belum berkolaborasi, mau bekerja sama. Bayangkan jika kurikulum sains kita tidak lagi abstrak, tetapi dikontekstualisasikan dengan potensi lokal yang melimpah: kelor, jagung, ubi, hingga rumput laut. Pembelajaran tidak akan lagi berhenti di teori, melainkan hidup dan menjawab kebutuhan nyata masyarakat kita.

Peluang itu kini terbuka di depan mata. Kebijakan LPDP 2026 yang memprioritaskan STEM bisa menjadi jembatan emas bagi anak-anak Rote Ndao. Jika kebijakan ini konsisten, prestasi mereka tidak akan berhenti pada piala lomba, tetapi bisa membawa mereka ke universitas terbaik dunia. Mereka akan pulang sebagai peneliti, insinyur, dan inovator yang kita butuhkan untuk menyalakan mesin pembangunan di negeri ini, dimulai dari kampung halaman mereka sendiri.

India butuh puluhan tahun. Perjalanan kita pun akan panjang. Namun, setiap perjalanan besar selalu dimulai dengan satu langkah pertama. Dan hari ini, langkah itu telah lahir di Rote Ndao.

Oleh: Antonetta Maryanti Lengo
(Penggiat Literasi dan Anggota Komunitas KAMu Rote Ndao)

Editor :Redaksi

Berita Terkait

Nyawa Kura-Kura Rote Ada di Tangan Warga, Bukan Sekadar di Cangkangnya
Rote Malole, Saat Sains dan Kearifan Lokal Bersatu Atasi Stunting dan Krisis Air
Dari Titik Nol Kami Mengajar, Dari Sini Indonesia Belajar
Mengapa Produk Lokal Kita Seringkali ‘Mati Suri’? Sebuah Refleksi dari Anyaman Rote
OPINI

Berita Terkait

Minggu, 12 Oktober 2025 - 01:33 WITA

Nyawa Kura-Kura Rote Ada di Tangan Warga, Bukan Sekadar di Cangkangnya

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 10:08 WITA

Rote Malole, Saat Sains dan Kearifan Lokal Bersatu Atasi Stunting dan Krisis Air

Selasa, 7 Oktober 2025 - 12:57 WITA

Dari Titik Nol Kami Mengajar, Dari Sini Indonesia Belajar

Selasa, 16 September 2025 - 02:56 WITA

Dari Rote Ndao, Masa Depan STEM Indonesia Dimulai

Sabtu, 6 September 2025 - 12:41 WITA

Mengapa Produk Lokal Kita Seringkali ‘Mati Suri’? Sebuah Refleksi dari Anyaman Rote

Berita Terbaru

Wakil Bupati Rote Ndao Apremoi Dudelusy Dethan memberikan arahan melaunching Distribusi Bantuan Bahan Baku PMT Bagi Balita Underweight dan Gizi Kurang Tahun 2025 | FOTO\bidkom_dkisprotendao

BERITA ROTE NDAO

Wabup Apremoi Dethan Minta Bantuan PMT Dijalankan Tepat Sasaran

Jumat, 24 Okt 2025 - 19:45 WITA

BERITA ROTE NDAO

Bupati Rote Ndao Maraton Bahas Jobber BBM, Marina, dan Kawasan Garam

Jumat, 24 Okt 2025 - 19:15 WITA

Secret Link