ROOLNEWS.ID – Suasana haru menyelimuti Lapangan Sepakbola Nemberala saat mahasiswa KKN-PPM UGM berpelukan dan meneteskan air mata bersama warga. Momen emosional tersebut menjadi puncak Festival Budaya Suar Rote, yang digelar sebagai acara perpisahan setelah 50 hari pengabdian di Rote Barat, Kamis (7/8).
Festival yang dihadiri ribuan warga ini bukan sekadar pesta budaya, melainkan penanda kuatnya jalinan yang terbentuk antara mahasiswa dan masyarakat Desa Nemberala serta Bo’a. Anak-anak hingga pemuda Rote menampilkan tarian tradisional, puisi, hingga lagu daerah sebagai ungkapan terima kasih sekaligus penutup lebih dari 145 program kerja yang telah berjalan.
Koordinator Unit KKN, Mohammad Ridwan, seperti dilansir dari pengabdian.ugm.ac.id mengungkapkan bahwa kebersamaan itu mengajarkan arti pengabdian yang sesungguhnya.
“Dari wilayah paling selatan Indonesia ini, kami mahasiswa UGM belajar bahwa pengabdian dapat menjadi jalan cinta untuk membangun negeri,” ujarnya.
Kesan mendalam juga dirasakan Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Heri Santoso, yang melihat antusiasme luar biasa dari warga. Dalam sambutannya, ia bahkan sempat berkelakar, “Kalau mahasiswa merasa senang di Rote, bagaimana kalau tidak jadi ditarik pulang saja?” yang disambut tawa meriah hadirin.
Apresiasi turut datang dari pemerintah setempat. Sekretaris Camat Rote Barat menyampaikan harapan besar agar UGM kembali hadir di tahun-tahun berikutnya, membuktikan bahwa program KKN ini telah meninggalkan jejak mendalam di hati masyarakat. (*)