Kabupaten Rote Ndao mencatatkan penurunan angka stunting dari 20,5 persen (2023) menjadi 17 persen (Desember 2024). Capaian ini mengantarkan Rote Ndao ke puncak konvergensi stunting tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2024.
ROOLNEWS.ID – Penurunan signifikan angka stunting terjadi di Kabupaten Rote Ndao pada tahun 2024. Hal ini mengemuka dalam Rapat Koordinasi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Aksi 8, Review Kinerja Tahunan, dan Publikasi Data Hasil Operasi Timbang Bulan Januari 2025, Jumat (21/02/2025) di Aula Lantai Kantor Bupati Rote Ndao.
Rakor dibuka oleh Plh. Bupati Rote Ndao, Drs. Benay Forah. Hadir Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Rote Ndao, Perangkat Daerah terkait, Satker P3MD, para Camat, Kepala Puskesmas, dan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana se-Kabupaten Rote Ndao.
Dalam Rakor, dipaparkan capaian konvergensi penurunan stunting dan hasil operasi timbang Januari 2025. “Review ini untuk memetakan kendala dan strategi perbaikan,” ujar Benay Forah, Asisten Pemerintahan dan Kesra. Ia memaparkan fokus pembahasan, yaitu konvergensi percepatan penurunan stunting, pendampingan keluarga, pemberian makanan tambahan (PMT), serta tindak lanjut audit kasus stunting.
Plh. Bupati menekankan pentingnya peran TPPS. “Kita dorong kolaborasi multi pihak, termasuk audit kasus stunting dan pendampingan keluarga berisiko,” tegasnya, seraya menambahkan dukungan penuh terhadap pelaksanaan 10 PASTI Intervensi Pencegahan Stunting.
Laporan panitia Rakor mengonfirmasi penurunan angka stunting di Rote Ndao, 20,5 persen (2023) menjadi 17 persen (Desember 2024). Hasil ini memposisikan Rote Ndao di peringkat teratas konvergensi stunting tingkat Provinsi NTT 2024. Rakor menjadi bagian upaya berkelanjutan percepatan penurunan stunting. (*)