Hadiri Pesta Nikah, Tiga Anggota Polisi Diduga Aniaya Warga Rote Timur

roolnews.ID, BA’A • Patriks Faah warga Kelurahan Londalusi Kecamatan Rote Timur melakukan visum di RSU daerah Ba’a Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

Patriks melakukan visum untuk membuat laporan karena mendapat penganiayaan dari oknum anggota polisi dari Polres Rote Ndao yang bertugas di Polsek Rote Timur.

Saat dijumpai ROOL, Minggu (13/11/2016) di Ba’a, ia menceritakan peristiwa pemukulan itu menimpa dirinya, saat ia hendak melihat ada keributan antara oknum anggota polisi yang diketahui bernama Roy dengan sahabatnya Egenius Yego.

Lanjutnya,  saat itu Roy memukul Yego menggunakan kursi, melihat kejadian tersebut dirinya mencoba melerai. Namun tidak diterima baik oleh oknum anggota polisi tersebut, dirinya pun hendak dipukul. Ia pun menghindar ke halaman rumah salah satu warga di depan tenda pesta, saat itulah, ia dikeroyok oleh tiga oknum polisi yang ia ketahui masing-masing bernama Yopi, Roy dan Andi.

“saya langsung ambil kesimpulan untuk keluar, tapi ada yang menghadang saya dan saya dipukuli sampai jatuh, saat jatuh saya dikeroyok lagi” ujar Patriks.

Pengeroyokan ini terjadi di depan rumah salah satu warga yang berhadapan dengan tenda pesta. Akibat pengeroyokan  itu membuat dirinya jatuh pingsan.

Setelah sadarkan diri, ia dibonceng dengan motor oleh Yopy dan diapit oleh Andi untuk dibawah ke Polsek Rote Timur, dalam perjalanan, dirinya sempat dipukul dari dibelakang oleh Andi.

“jadi saya dipukul dipelipis mata kanan dan bibir sehingga saya  mengalami luka memar, bahkan saya tidak sadarkan diri” ujar Patriks.

Bukan itu saja, dirinya juga langsung dibawah ke Mapolsek Rote Timur untuk disel selama semalam di tahanan Polisi. Saat pihak keluarga, hendak membuat laporan tidak digubris.

Sementara itu, orang tua korban, Yostaf Faah mengaku kecewa dengan pihak polisi yang melakukan penganiayaan terhadap anaknya, dengan dilaporkan kasus ini diharapkan bisa menyelesaikan kasus ini seadil-adilnya.

Pihaknya juga membawa alat bukti berupa pakian korban yakni selembar baju kemeja berwarna biru yang dipenuhi bekas bercak darah dan satu unit kursi plastik warna biru yang patah saat aksi pengeroyokan terjadi.

Kapolres Rote Ndao, AKBP Murry Mirranda yang dihubungi media via layanan pesan Whatsapp pada Minggu (13/11/2016) malam, tidak banyak berkomentar. Dirinya meminta media langsung menghubungi Kabag Ops dan Kasat Reskrim Polres Rote Ndao.

Secara singkat ia mengatakan anggotanya belum terbukti melakukan penganiayaan.

“masih sumir karena ada cerita masing- masing pihak ” ujar Kapolres.

Lanjutnya, pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap anggota polisi tersebut di bagian Provost dan Reskrim di Mapolres.


(rn01/ido/mv; Foto: Istimewa)