”keberhasilan dan prestasi dalam penanggulangan masalah narkotika tidak dapat diraih tanpa sinergi yang kuat antara BNN kabupaten Rote Ndao dan seluruh stakeholder, oleh karena itu BNN kabupaten Rote Ndao memberikan apresiasi atas partisipasi dan peran aktif seluruh stakeholder yang selama ini menjadi mitra dalam upaya penanggulangan narkotika, baik dalam aspek pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pemberantasan ” Demikian diungkapkan oleh Kepala BNN Kabupaten Rote Ndao, Hendrik J. Rohi, S.H.,M.H saat menggelar press release akhir tahun capaian kinerja di lobi Kantor BNN Kabupaten Rote Ndao, Kamis, 29 Desember 2022.
Sepanjang 2022, BNN Kabupaten Rote Ndao menerapkan empat strategi dalam memerangi narkotika. Keempat strategi tersebut adalah soft power approach, hard power approach, smart power approach, dan cooperation.
Melalui keempat strategi tersebut, BNN Kabupaten Rote Ndao terus melakukan percepatan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap dan prekursor narkotika (P4GN).
Berikut adalah sejumlah capaian BNN Kabupaten Rote Ndao sepanjang 2022, dengan mengimplementasikan keempat strategi tersebut dalam memerangi narkotika, diantaranya terkait Soft Power Approach, strategi ini meliputi bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi. Melalui strategi tersebut, BNN RI telah melakukan banyak pencapaian dan dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat.
Program pengembangan soft skill di lingkungan SMP dan SMA sederajat di Rote Ndao. BNNK Rote Ndao telah membentuk remaja teman sebaya anti narkotika di Kabupaten Rote Ndao dengan jumlah 10 orang yang berasal dari 5 sekolah yaitu SMP Negeri 1 Lobalain, SMP Negeri 2 Rote Tengah, SMA Negeri 1 Lobalain, SMKN 1 Lobalain, SMA Kristen Siloam Ba’a Metina dan 2 komunitas yaitu Duta Pariwisata dan Anggota Kwarcab.
Tujuan dibentuknya remaja teman sebaya anti narkotika di Kabupaten Rote Ndao, untuk meningkatkan daya tangkal anak dan remaja terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan diperoleh hasil indeks ketahanan diri remaja Kabupaten Rote Ndao sebesar 49,47 (98.94 persen) dari target 50.
Selain itu, BNN Kabupaten Rote Ndao juga melakukan upaya meningkatkan daya tangkal keluarga terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika pada 10 keluarga di 3 Desa Bersinar dan diperoleh hasil indeks ketahanan keluarga terhadap faktor resiko penyalahgunaan narkotika Kabupaten Rote Ndao sebesar 78.48 (104.64 % ) dari target 75.
Melalui bidang pencegahan tersebut, BNNK Rote Ndao mengampanyekan War On Drugs dan Mars BNN melalui media konvensional pada instansi pemerintah, swasta, pendidikan dan masyarakat serta melalui media online dan penyiaran.
Pada bidang pemberdayaan masyarakat, BNNK Rote Ndao berupaya meningkatkan ketanggapsiagaan masyarakat terhadap ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dengan indikator kinerja jumlah kabupaten/kota berkategori “tanggap ancaman narkoba” atau KOTAN.
Untuk diketahui, Kabupaten Rote Ndao masuk pada kategori cukup tanggap dalam barometer KOTAN dengan indeks kemandirian partisipasi 3.21(100.31 % ) dari target 3.20.
Selain itu, BNNK Rote Ndao membentuk penggiat anti narkoba di lingkungan instansi pemerintah, swasta, pendidikan dan masyarakat sebanyak 120 orang penggiat.
Sementara itu, pada bidang rehabilitasi, BNNK Rote Ndao menargetkan adanya peningkatan aksesibilitas dan kemampuan fasilitas layanan rehabilitasi sebagai upaya pemulihan pecandu, penyalahguna dan korban penyalahguna narkotika melalui dua indikator. Indikator pertama adalah jumlah lembaga rehabilitasi yang operasional 1 lembaga (100 % ) dengan target 1 lembaga yaitu klinik pratama BNNK Rote Ndao.
Klinik pratama, menurutnya, BNNK Rote Ndao berupaya meningkatkan kualitas layanan rehabilitasi sesuai dengan ketetapan Badan Standardisasi Nasional Nomor 618/KEP/BSN/12/2019 tentang penyelenggara layanan rehabilitasi bagi pecandu, penyalahguna, dan korban penyalahguna narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (napza) nomor SNI 8807 2019, maka diperoleh angka indeks kepuasan layanan klinik pratama BNNK Rote Ndao sebesar 3,66 dari 3.
Lanjutnya, indeks kepuasan penerimaan layanan diukur melalui 9 indikator yaitu, persyaratan, prosedur, waktu pelayanan, biaya/tarif, produk spesifikasi jenis pelayanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, maklumat pelayanan, pelayanan pengaduan serta saran dan masukan.
Adapun peningkatan aksesibilitas dan kemampuan fasilitas layanan rehabilitasi lainnya, diutarakan Hendrik sebagai upaya pemulihan pecandu, penyalahguna dan korban penyalahguna narkotika untuk indikator kedua yaitu jumlah unit penyelenggara layanan (intervensi berbasis masyarakat) IBM yang operasional adalah 1 unit (100 % ) dari target 1 unit yaitu unit IBM Desa Baadale dan sudah beroperasi di tengah masyarakat.
Adanya peningkatan kualitas hidup tersebut memberikan dampak positif dari layanan pemulihan penyalahguna, pecandu dan korban penyalahguna narkotika yang dilakukan di klinik pratama BNNK Rote Ndao dan layanan IBM sepanjang tahun 2022, sebanyak 6 klien penyalahguna narkotika telah menjalani rehabilitasi rawat jalan medis.
Selain melayani upaya rehabilitasi rawat jalan, klinik pratama BNNK Rote Ndao melayani pengurusan surat keterangan hasil pemeriksaan narkotika pada masyarakat dengan target 50 orang dan sudah terealisasi selama tahun 2022 dengan berbagai kepentingan seperti pengurusan administrasi sekolah kedinasan dan perkuliahan, persyaratan untuk melamar kerja dan persyaratan lembaga legislatif.
Menyangkut strategi Hard Power Approach, BNNK Rote Ndao melaksanakan upaya pemberantasan dengan cara melakukan pengawasan di borderline atau pintu masuk, seperti Bandara D.C Saudale Rote, Pelabuhan Laut Ba’a, Pelabuhan Laut Pantai Baru dan Pelabuhan Laut Papela.
Lalu terkait Smart Power Approach, bagi Hendrik, dalam strategi ini, BNNK Rote Ndao memanfaatkan teknologi informasi dalam pelaksanaan tugas seperti New Sirena (Sistem Informasi Rehabilitasi Narkoba) di bidang rehabilitasi, BNN one stop services (BOSS), website BNNK Rote Ndao, media sosial (instagram, fan page facebook, twitter, youtube, tiktok).
Berikutnya, tentang Cooperation, disebutkannya, melalui strategi ini, BNNK Rote Ndao melaksanakan Ran Inpres Nomor 2 tahun 2020 melalui sinergitas dan kerjasama dengan instansi vertikal (satker) di daerah dan organisasi perangkat daerah Kabupaten Rote Ndao berupa penyediaan dan penyebaran informasi tentang pencegahan bahaya narkotika dan prekursor narkotika kepada ASN, TNI/Polri dan masyarakat serta deteksi dini penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika.
BNN Kabupaten Rote Ndao juga menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah dan pendidikan. Yang disebutkan Hendrik, pihaknya telah menandatangani 17 dokumen kerja, dengan rincian, 3 dokumen kerjasama dengan instansi pemerintah antara lain Bandara D.C Saudale Rote, Lapas Kelas III Baa, LPP RRI Rote, dan 12 lingkungan pendidikan yakni 11 PPA cluster Nusa Lote, Universitas Nusa Lontar, 1 organisasi kepramukaan yaitu Kwarcab Pramuka Kabupaten Rote Ndao dan 1 OPD DP3P2KB Kabupaten Rote Ndao tentang komitmen bersama pencanangan desa rama perempuan peduli anak bersinar.
Turut hadir mendampingi Kepala BNN Kabupaten Rote Ndao, Kasubag Umum Hendrik Lelis, SH., Subkoodinator Rehabilitasi Reyza N. Johannis, S.KM., Subkoordinator P2M Mona E. Siagian, S.KM dan Subkoordinator Pemberantasan Karel J.A. Ndaomanu. (*)