ROOLNEWS.ID – Tahun 2025 mencatatkan diri sebagai periode titik balik (pivot) yang krusial bagi Kabupaten Rote Ndao. Berdasarkan pantauan dan data yang dihimpun tim redaksi sepanjang Januari hingga hari ini, Minggu (23/11/2025), wajah beranda selatan Indonesia ini tengah mengalami metamorfosis signifikan. Tidak lagi sekadar wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), Rote Ndao kini bergerak menjadi sentra ekonomi strategis baru yang ditopang oleh stabilitas politik dan agresivitas investasi nasional.
Dinamika pembangunan daerah tahun ini didorong oleh dua mesin utama yaitu intervensi masif pemerintah pusat melalui infrastruktur dan inisiatif lokal dalam reformasi birokrasi yang adaptif.
Stabilitas Politik, Pondasi Transisi Mbule Sio
Catatan peristiwa politik sepanjang 2025 menunjukkan kematangan demokrasi di Rote Ndao. Transisi kepemimpinan dari Penjabat (Pj) Bupati Oder Maks Sombu, SH, MA, MH kepada Bupati Paulus Henuk, SH berjalan mulus tanpa gejolak. Momen pisah sambut pada Maret 2025 menjadi penanda penting, di mana Oder Maks Sombu menekankan integritas pelayanan lewat pernyataannya, “Saya datang dengan hati yang tulus dan kembali juga dengan hati yang tulus.”
Estafet kepemimpinan ini berlanjut pada eksekusi visi Mbule Sio (Sembilan Agenda Perubahan) oleh Bupati Paulus Henuk dan Wakil Bupati Apremoi Dudelusy Dethan. Pantauan media mencatat langkah konkret birokrasi melalui pelantikan pejabat struktural pada 5 November 2025 guna mengawal APBD 2026. Selain itu, pemerintah daerah melakukan terobosan digital dengan meluncurkan lima aplikasi inovasi pada Juli 2025 meliputi ESA OFFICE, MAI FALI, HOHOLOK, E-ASET MALOLE, dan SOI SALAKyang mentransformasi tata kelola pemerintahan dari manual ke digital.
Konsistensi tata kelola ini terkonfirmasi lewat data keuangan daerah, di mana Pemkab Rote Ndao sukses mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2024. Ini merupakan capaian WTP kelima berturut-turut yang diterima pada Mei 2025.
Lanskap Ekonomi, Sentra Garam dan Resor Ultra-Mewah
Dari sisi ekonomi, data investasi tahun 2025 menunjukkan pergeseran Rote Ndao menjadi hub industri. Sorotan utama tertuju pada proyek Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) yang diresmikan groundbreaking-nya oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, awal Juni 2025 di Desa Matasio.
Investasi ini berskala masif dengan total lahan pengembangan mencapai 10.764 hektare. Proyek yang bermitra dengan PT Garam (Persero) ini diproyeksikan menyerap hingga 26.000 tenaga kerja saat beroperasi penuh. Kehadiran K-SIGN diprediksi memutus rantai impor garam nasional dengan target produksi awal yang mampu mensubstitusi 600.000 ton garam impor per tahun.
Di sektor pariwisata, kepercayaan investor global terlihat nyata dengan masuknya Nihi Resorts. Pembangunan Nihi Rote di Pantai Bo’a yang dijadwalkan soft opening awal 2026 menegaskan posisi Rote Ndao sebagai destinasi eco-conscious luxury. Investasi ini juga mengintegrasikan aspek sosial melalui pendirian Rote Hospitality Academy untuk melatih tenaga kerja lokal agar memiliki standar internasional.
Atensi Pusat, Kunjungan Kabinet Merah Putih
Posisi strategis Rote Ndao dalam peta nasional semakin valid dengan intensitas kunjungan pejabat tinggi negara. Jelang akhir tahun, tiga menteri dari Kabinet Merah Putih hadir serentak, yakni Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, dan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya.
Kehadiran trio menteri ini membawa agenda spesifik, mulai dari penguatan konektivitas wilayah selatan, revitalisasi kawasan transmigrasi untuk ketahanan pangan, hingga dorongan bagi produk ekonomi kreatif lokal seperti Sasando dan tenun ikat untuk menembus pasar ekspor.
Capaian Manusia, Prestasi Dunia dari Pesisir
Di tengah deru pembangunan fisik, kualitas sumber daya manusia (SDM) Rote Ndao turut mencatat lonjakan prestasi. Kabar membanggakan datang dari UPTD SD Negeri Papela yang berhasil menjuarai AIA Healthiest Schools Competition 2025 tingkat Asia-Pasifik. Inovasi “Ecolitera: Sampah Bercerita” yang digagas sekolah pesisir ini sukses mengalahkan finalis dari negara maju seperti Hong Kong dan Thailand, serta membawa pulang dana pengembangan senilai USD 40.000.
Perbaikan kualitas hidup juga terekam dalam data kesehatan per Oktober 2025, di mana prevalensi stunting turun menjadi 15,7% (1.671 balita). Capaian ini berkorelasi positif dengan digitalisasi layanan kesehatan melalui Rekam Medis Elektronik (RME) yang telah mencapai 100% di seluruh Puskesmas di Rote Ndao.
Sebelum memasuki bulan Desember dan menutup tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao bersama DPRD telah menyepakati strategi intensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna menyiasati tantangan fiskal tahun depan. Langkah ini menjadi sinyal bahwa Rote Ndao siap menjaga momentum transformasi demi kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.
(Tim Redaksi)









