Ba’a, ROOLNEWS.ID – Penampilan SMA Negeri 1 (Smansa) Rote Tengah mengguncang panggung Festival Rote Malole, Selasa (13/4). Tarian Te’o Renda yang dibawakan 13 siswa-siswi Smansa Rote Tengah memukau penonton yang memadati lapangan sepak bola Christian Nehemia Dillak.
Lenggok penari yang sarat makna historis diiringi tabuhan gong dan gendang/tanbur mengundang decak kagum dan gemuruh tepuk tangan penonton. Penampilan memukau ini menjadi momen spesial dalam kemeriahan lomba seni tingkat SMA pada festival tersebut.
Morina Nggonggoek, salah satu pelatih tim tari Smansa Rote Tengah, mengaku bangga menyaksikan anak didiknya tampil maksimal.
“Senang sekali bisa lihat anak-anak tampil luar biasa,” ungkapnya. Ia menekankan bahwa fokus mereka adalah menampilkan yang terbaik, bukan mengejar gelar juara.
Tim tari Smansa Rote Tengah terdiri dari 8 penari, yaitu Abigael Nggonggoek, Jesi Fjami, Mayana Saleky, Amel Sumanti, Priska Palaka, Aurel Saduk, Glen Kiuk, dan Aril Pellondou. Sementara 5 siswa lainnya, Arya Sinlaeloe, Glen Pah, Yosafat Fangidae, Rasya Pellokila, dan Joy Nggonggoek bertugas sebagai pemukul gong dan gendang/tanbur.
Uniknya, dua penari, Mayana Saleky dan Amel Sumanti, memiliki darah Maluku dan Sulawesi.
“Sesuai garis keturunan orang tua, memang kedua penari kami itu adalah ‘Aroma’, alias Anak Rote Maluku, dan Manado,” jelas Lita Nggonggoek, guru Smansa Rote Tengah yang juga menjadi pelatih tim tari.
Meskipun berasal dari luar Rote, Mayana dan Amel telah menjadi bagian dari Rote Ndao. Keberagaman ini semakin memperkaya penampilan tim tari Smansa Rote Tengah dan menunjukkan semangat persatuan dalam balutan seni budaya. (*)