Badan Pengurus Lembaga Adat Suku Takatein Dikukuhkan Maneleo Ina Huk

Maneleo Ina Huk Leonard Haning mengenakan topi Ti'i Langga kepada Maneleo Koordinator Johni Frans Muda, diikuti seluruh badan pengurus mengenakan ti'i langga sendiri, sebagai tanda pengukuhan Badan Pengurus Lembaga Adat Suku Takatein (LAST) Kabupaten Rote Ndao, di kediaman Bapak Petrus Muda, Desa Modosinal, Kecamatan Rote Barat Laut, Jumat (17/12/2021). Foto: Dok.ROOLNews

ROOLNews—Badan Pengurus Lembaga Adat Suku Takatein (LAST) Kabupaten Rote Ndao, dikukuhkan Maneleo Ina Huk Leonard Haning dalam suatu prosesi adat yang dilaksanakan di kediaman Bapak Petrus Muda, Desa Modosinal, Kecamatan Rote Barat Laut, Jumat (17/12/2021).

Prosesi pengukuhan diawali penyerahan topi ti’i langga, selimut adat, dan tondas (tempat sirih) oleh putra Yohanis Feoh (alm), yang merupakan Maneleo Koordinator Suku Takateik sebelumnya kepada Maneleo Ina Huk, kemudian dipakaikan kepada Maneleo Koordinator yang baru Johni Frans Muda, diikuti oleh Badan Pengurus lainnya serta maneleo wilayah.

Maneleo Ina Huk Leonard Haning dalam sambutannya mengatakan, penyematan topi ti’i langga, selimut adat, dan tondas (tempat sirih) kepada maneleo koordinator mengandung makna dan filosofi yang sangat tinggi dan sebagai kekuatan budaya Rote. Di mana seluruh badan pengurus bersedia mengambil tanggung jawab mengurus keberlanjutan Leo Takatein ke depan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Maneleo Ina Huk meminta Maneleo Koordinator, Mafadek, Maneleo Wilayah yang membawahi desa agar dalam mengurus dan melayani, jangan membeda-bedakan anak leo dan marga-marga di bawahnya karena sesungguhnya semua tergabung dalam satu payung Suku Takatein.

Menurut Leonard, dirinya bangga karena Lembaga Adat Suku Takatein (LAST) terorganisir dengan baik mulai dari Kecamatan Rote Barat Laut, NTT, Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri, dibuktikan dengan catatan silsilah yang cukup lengkap, namun masih hanya sebatas narasi dan tuturan turun-temurun. Masih kurang adalah membuatnya sebagai bukti otentik dalam bentuk buku, sehingga menjadi bukti sejarah tidak hanya untuk keturunan suku Takatein saja, tetapi bisa diketahui secara luas di Rote, NTT, Indonesia, bahkan dunia.

Ia berpesan kepada seluruh anak leo suku Takatein untuk menghargai Maneleo Koordinator, meneleo wilayah di seluruh desa yang baru dikukuhkan. Jika ada permasalahan harus diselesaikan secara berjenjang, kalau belum dapat diselesaikan di tingkat maneleo wilayah, maka minta pendapat maneleo koordinator. Jika masih belum terselesaikan, maka dibawa ke Maneleo Ina Huk untuk dicari solusinya.

Semangat Ita Esa

Maneleo Koordinator Suku Takateik Johni Frans Muda dalam sambutannya mengatakan, pengurus Suku Tatatein pada semua level mengakui bahwa keluarga adalah tempat terbaik untuk belajar berbagi tentang pengorbanan, sehingga dalam pelayanan mengurus anak suku ke depan harus iklas.

Kepercayaan yang diberikan kepada seluruh pengurus, kata dia, adalah tugas pelayanan sosial yang sangat berat, namun menjadi tekad adalah tidak mempertimbangkan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki masing-masing, tetapi dengan moto memiliki keluarga adalah memiliki segalanya dan sebaliknya memiliki segalanya tetapi tidak memiliki keluarga, maka kita tidak ada apa-apanya, niscaya tugas yang berat ini dapat ditanggung bersama.

“Seluruh komponen LAST di mana saja berada saya mengajak untuk gelorakan semangat persaudaraan dan kekeluargaan dengan semboyan Ita Esa demi terwujudnya Suku Takatein yang bersatu, berbudaya, dan bermartabat,” katanya.

Menurut Johni Muda, pengurus LAST beserta seluruh anggota suku Takatein juga bermitra dan mendukung sepenuhnya program dan kebijakan pemerintah, serta berupaya melakukan revitalisasi adat dan budaya.

Diapresiasi Bupati 

Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu mengatakan, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao memberikan apresiasi kepada LAST karena telah ikut berkontribusi dalam melestarikan budaya dan adat di daerah ini secara khusus di Kecamatan Rote Barat Laut dan Loaholu yang telah dijalankan secara turun temurun sekaligus menjadi sarana dan ikatan bagi generasi muda suku takatein untuk saling mengenal sehingga hubungan kekeluargaan tidak terputus.

Pada kesempatan itu, Bupati paulina menyampaikan beberapa hal sebagai berikut: 1). Kepada pengurus baru yang dilantik kiranya agar serius dan berkomitmen untuk menjalankan amanah yang telah diberikan sesuai dengan tanggung jawab dalam menjalankan tugas dan fungsi kepengurusan. 2). Semoga dengan adanya pengurus yang baru dilantik ini dapat menjadikan lembaga adat suku takatein menjadi maju, produktif dan inovativ dengan komitmen serta kerja sama yang kuat untuk menjalankannya. 3). marilah kita lestarikan nilai budaya yang kita miliki dengan cara membangun kebersamaan serta mempererat tali persaudaraan baik antar sesama suku takatein maupun dengan suku-suku yang lain di bumi Ita Esa ini. 4). Mari kita maju bersama membangun daerah ini dengan hal-hal yang positif sesuai kearifan lokal yang kita punya dan turut serta membina memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat terhadap kemungkinan ancaman gangguan keamanan di daerah ini.

Bupati Paulina juga mengucapkan selamat kepada para pengurus yang dikukuhkan dengan harapan agar dengan adanya pengurus yang baru ini dapat melaksanakan setiap program dan kegiatan dengan sebaik-baiknya guna mewujudkan visi dan misi LAST kedepannya. (team)