TNI Bersama Nelayan Rote Ndao Bersinergi Menjaga Keamanan di Ujung Selatan Perbatasan NKRI

ROOL • Dengan mengusung tema “TNI Bersama Nelayan Rote Ndao Bersinergi Menjaga Keamanan di Ujung Selatan Perbatasan NKRI“, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Pulau Rote Letkol Laut (P) Anis Latif S.E., M.Tr. Hanla., M.M. bersama Dansatgas Pamputer XXIV Lettu Marinir Aghy Kauna serta Ketua Jalasenastri Cabang 4 Korcab VII DJA II Ibu Anis Latif membuka Kegiatan Bakti Sosial dan Komunikasi Sosial Maritim dengan Nelayan Binaan Lanal Pulau Rote di desa Oeseli Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Selasa, (09/03/2021) kemarin.

Kegiatan Bakti Sosial dan Komunikasi Sosial Maritim dengan Nelayan yang digelar oleh Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Pulau Terluar Wilayah Timur Pos Pulau Ndana ini dalam rangka menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan dan memupuk jiwa nasionalisme kepada masyarakat pesisir, khususnya para nelayan yang berada di ujung selatan perbatasan NKRI di Kabupaten Rote Ndao.

Lettu Marinir Aghy Kauna, S.T.han mengatakan tujuan utama kegiatan ini untuk menanamkan kembali nilai-nilai Kebangsaan dan memupuk jiwa Nasionalisme kepada masyarakat di pesisir perbatasan selatan NKRI, seperti membagikan Bendera Merah Putih dan kaos untuk Nelayan Binaan yang dikemas dalam kegiatan Festival perahu hias.

“Marilah sedari dini kita semua saling bahu membahu, komponen Pemerintah Daerah dan Masyarakat. Kibarkan semangat Merah Putih dan jika perlu Merah Putihkan perbatasan ini. Cat semua rumah dan bangunan disini dengan Nuansa Merah Putih. Sehingga menggambarkan Jiwa Masyarakat yang berada disini dan juga menjadi Ikon dan daya tarik tersendiri bagi pengunjung wisatawan atau Tourist” Ujarnya.

Hal ini juga sebagai wujud keprihatinan melihat kapal/perahu nelayan sebagian besar tidak mengibarkan Sang Merah Putih, kalaupun ada yang terpasang bendera, tetapi kondisinya banyak sudah rusak.

“Ini yang mendorong kami menggelar kegiatan tersebut. Kondisi para nelayan di perbatasan membutuhkan perhatian kita semua, seluruh stakeholder untuk lebih memperhatikan kehidupan masyarakat di perbatasan.” Katanya.

Lanjut Aghy, Satgas juga melaksanakan sosialisasi dan pembinaan kepada para nelayan agar tidak melaksanakan penangkapan menggunakan bahan peledak yang dilarang, serta turut mengawasi kegiatan penangkapan ikan ilegal yang dilakukan nelayan dari luar daerah.

“Kita harus bersama-sama memerangi illegal fishing, nelayan binaan tidak boleh menggunakan bom ikan. Dan jika ada nelayan yang melihat mendengar atau mengetahui adanya aktivitas yang dilakukan nelayan luar ataupun dari wilayah lain di Rote Ndao melakukan hal terlarang tersebut, agar menginformasikan atau melaporkan kepada kita atau kesatuan lain. Bersama Kita Bersinergi Menjaga Keamanan dan Keutuhan di ujung selatan perbatasan NKRI ini,” Tegas Aghy. (*/rn01)