Pemda Tepis Isu Anak “Terlantar”, Ini Kondisi Sebenarnya Fernandus dan Yunita

ROOL NEWS • Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus Saek Bersama rombongan yang terdiri dari Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Pekerjaan dan Umum dan Kepala Bagian Umum dan Humas Protokol Kabupaten Rote Ndao menyambangi dua anak yang dikabarkan ditelantarkan dan tinggal di gubuk yang tak layak huni.

Sebelumnya sempat viral di media sosial kabar dua anak di Oelasin ditelantarkan, yakni Fernandus T. Adu (13) dan Yunita Adu (11).

Rombongan yang dipimpin langsung oleh Bupati tersebut tiba di Sekolah Dasar Negeri Oelasin Pukul 11.30 WITA, Senin (3/2/2020).

Di sekolah tersebut, Nelci Adu yang merupakan tante Fernandus T. Adu dan Yunita Adu, mendampingi kedua anaknya saat dikunjungi rombongan Bupati Rote Ndao.

Nelci mengisahkan bahwa ayah kedua anak tersebut sedang mendapat kerja di Kupang sejak bulan November lalu dan rencananya akan kembali ke Rote tanggal 5 Februari nanti.

“Bapak Yosep Adu tidak meninggalkan mereka, saat ini dia sedang bekerja di Kupang” imbuhnya singkat.

Terkait pemberitaan yang menyebutkan bahwa kedua anak tersebut tinggal di rumah yang tak layak huni, ternyata pada tahun 2019 lalu melalui program Bantuan Pembangunan Rumah Layak Huni yang didanai oleh Dana Desa.

Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, melalui Humas Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao, Kepala Bagian Umum, Humas dan Protokol Setda Kabupaten Rote Ndao, Handryans Bessie, S.IP, tepis isu terkait dua anak terlantar di desa Oelasin. Dalam press release yang diterima roolmedia.user.cloudsg01.com., Camat Rote Barat Daya Yusup B. Mesakh, S.Pd menjelaskan bahwa ayah kedua anak tersebut, Yosep Adu juga termasuk sebagai penerima program Bantuan Pembangunan Rumah Layak Huni. Namun karena terkendala biaya swadaya, sehingga Yosep sendiri yang meminta agar ditunda pada tahun depan (tahun 2020).

“Yosep Adu adalah satu calon penerima Bantuan Pembangunan Rumah Layak Huni, namun Dia (Yosep) sendiri yang meminta agar di pending ke tahun depan (2020). Sehingga pada tahun ini (2020) ia dan sembilan masyarakat lainnya berhak dan sudah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Oelasin Tahun Anggaran 2020”, tegas Camat Rote Barat Daya.

Sementara itu, Penjabat Kepala Desa Oelasin Kecamatan Rote Barat Daya, Yunus Fanggi menambahkan, bahwa sebelum ayahnya berangkat ke Kupang, kedua anaknya memang dititipkan ke keluarganya di Okeneka, yakni Nelci Adu. Namun karena tak ingin merepotkan keluarga, kedua anak ini memilih untuk bisa tinggal sendiri. Inipun merupakan pesan yang ditinggalkan bapaknya (Fernandus T. Adu dan Yunita Adu) sebelum pergi mengais rejeki di Kupang.

Senada dengannya, salah satu anggota keluarga yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dusun Okeneka, yakni Gerson Adu, Ia menuturkan bahwa semua pemberitaan yang menyebutkan kedua ponakannya ditelantarkan adalah tidak benar.

“bagaimana ditelantarkan? Sebelum bapaknya pergi untuk mencari nafkah di Kupang, dititipkan empat belas blek padi, serta dua ember gula air kepada keduanya. Yang kalau dihitung bisa memenuhi kebutuhan (makan) selama 4 bulan”, tandas Gerson bernada kesal.

Kesal dengan informasi yang beredar di Media Sosial

Selain itu, mereka juga mengaku kesal dengan pemberitaan yang beredar di media sosial dan media massa. Semestinya hal ini dikonfirmasi pihak keluarga dan pemerintah, pasalnya mereka juga penerima aktif Kartu Keluarga Sejahtera, Program Keluarga Harapan, Beasiswa Miskin dan penerima Beras Pra Sejahtera (Rastra),sehingga diberitakan kedua anak tersebut tidak memiliki uang untuk membeli sabun adalah tidak benar karena mereka memiliki kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) hanya karena mereka tidak bisa mengoperasikannya sehingga meminta bantuan Kepala Dusun Okeneka, yakni Gerson Adu untuk mengambil uang milik mereka, sehingga tidak benar mereka tidak diperhatikan.

Di sela-sela kunjungan itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Rote Ndao, Ferdinan Haning, S.Sos mengatakan bahwa keluarga dari kedua anak tersebut sedang diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini terlihat dari kepemilikan Kartu Keluarga Sejahterah, penerima aktif Program Keluarga Harapan (PKH) serta bantuan beras sejahtera.

“Keluarga ini sedang diperhatikan pemerintah. Mulai dari pemerintah Desa bahkan Kabupaten. Kartu Keluarga Sejahtera dan PKH bahkan calon penerima Bantuan Rumah Layak Huni adalah buktinya”, tegas Kepala Dinas Sosial.

Pada kesempatan yang sama, kedua anak tersebut mendapat bantuan sembako serta beberapa kebutuhan sekolah berupa buku dan pulpen. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Bupati Rote Ndao di ruang Guru SDN Oelasin yang disaksikan oleh Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus Saek, SE, M.Si, Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao, Drs. Jonas M. Selly, MM, beberapa pimpinan OPD, Camat Rote Barat Daya, Yusup B.Mesakh, S.Pd, serta Kepala SDN Oelasin Jacobis Nalle. (*HPrn//r01)