Ini Pembangunan Rote Ndao 16 Tahun sejak Jadi Daerah Otonom

ROOL • Berbagai kemajuan dan tantangan pembangunan telah kita raih dan rasakan bersama dalam perjalanan selama 16 tahun. Pemerintah telah berupaya keras meningkatkan aktivitas ekonomi di berbagai sektor. Berbarengan dengan hal tersebut kesejahteraan sosial masyarakat terus meningkat dengan semakin menyebar dan meluasnya akses pelayanan dasar seperti Pendidikan dan Kesehatan, serta Pembangunan Infrastruktur.

Perayaan Hari Ulang Tahun kabupaten Rote Ndao dengan Thema “Melalui Momentum Hari Ulang Tahun ke-16 Kabupaten Rote Ndao, Kita Tingkatkan Komitmen dan Menjaga Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945 dan NKRI” dengan Sub Thema “Dengan Semangat Ita Esa, Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Untuk Mewujudkan Rote Ndao Yang Bermartabat”.

Hari ini merupakan hari yang bersejarah dalam catatan perjalanan dan perjuangan terbentuknya kabupaten Rote Ndao. Enam belas tahun yang lalu, pada tanggal 2 juli 2018 melalui perjuangan panjang, kita menjadi sebuah daerah otonomi yang diharapkan kedepan untuk menjadi daerah mandiri yang maju kedepan sama dengan daerah otonom lainnya di Indonesia. Oleh karena itu, momentum hari ini adalah waktu bagi kita untuk merenungkan kembali makna serta spirit otonomi daerah dan apa yang telah kita buat untuk kemajuan di daerah ini.

Demikian sambutan bupati, Drs. Leonard Haning, MM dihadapan para Muspida, Ketua TP. PKK dan Dharma Wanita, kepala OPD, maneleo, toga, tomas, toda, ASN dan hadirin lainnya dalam upacara peringatan HUT Rote Ndao ke-16 di alun-alun rumah jabatan bupati Rote Ndao di desa Sanggaoen, kecamatan Lobalain.

Menurutnya, setelah enambelas tahun berotonomi, berbagai perubahan telah terjadi dan secara umum kemajuan yang telah dicapai selama beberapa tahun terakhir yaitu :

  • Pendapatan daerah Kabupaten Rote Ndao pada tahun 2009 sebesar Rp.288.615.523.207,- meningkat menjadi Rp.788.615.901.850,-pada tahun 2018.
  • Belanja publik daerah kabupaten Rote Ndao pada tahun 2009 sebesar Rp.187.969.842.390,- meningkat menjadi Rp.351.225.152.228,- pada tahun 2018.
  • Penduduk miskin kabupaten Rote Ndao pada tahun 2009 sebesar 34,09% turun menjadi 28,81% pada tahun 2018.
  • Kinerja Ekonomi daerah terus menunjukan grafik yang membaik ditandai dengan capaian pertumbuhan ekonomi dua tahun terakhir (2015 dan 2016) di atas 5 %.
  • Laju inflasi mampu dikendalikan dan di tekan dari angka 7,06% pada tahun 2014 menjadi 5 41 pada tahun 2017.
  • Penurunan angka pengangguran fluktuatif dari tahun 2012 sebesar 4,09 % turun menjadi 2,37% pada tahun 2016.
  • PDBR atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp.1,514 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp. 2,378 triliun pada tahun 2016.
  • Pendapatan per kapita meningkat dari Rp.12,1 juta pada tahun 2012 menjadi Rp.15,4 juta pada tahun 2016.
  • Peningkatan angka Harapan Hidup dari 62,86 tahun pada 2014 menjadi 63,13 tahun pada tahun 2016.
  • Rata-rata lama sekolah 6,46 pada tahun 2012 meningkat menjadi 6,67 tahun pada tahun 2016.
  • Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten Rote Ndao yang merupakan indeks komposit dari sektor kesehatan, pendidikan dan ekonomi pada tahun 2014 sebesar 57,82 meningkat menjadi 59,28 pada tahun 2016.

Sementara untuk meningkatnya kesejahteraan masyarakat, lanjut Haning, perubahan yang dicapai melalui kebijakan pembangunan yang dimulai dari apa yang ada dan dimiliki oleh rakyat dengan program unggulan antara lain :

  1. Pembangunan infrastruktur jalan (lapen dan hotmix), jembatan, embung, saluran irigasi, penyediaan air bersih, sanitasi, dan batuan rumah layak huni bagi masyarakat kurang mampu.
  2. Elektrifikasi melalui berbagai terobosan yakni PLTD, PLTS, PLTS terpusat, PLTMH, sehen Kwh Meter yang diharapkan sampai dengan tahun 2018 semua desa telah belistrik.
  3. Penataan dan pelestarian lingkungan demi untuk perlindungan mata air, penataan kawasan tumbuh baru dan kota lama.
  4. Pembangunan tambatan perahu dan peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan laut dan udara.
  5. Penguatan anggaran desa melalui ADD dan desa yang terus meningkat dan pada tahun 2018 dianggarkan sebesar Rp.139.174.233.900,-.
  6. Bantuan sarana dan prasarana perikanan tangkap seperti pukat/jaring, kapal, sampan, mesin kapal, cool box dan rawai dasar serta sarana prasarana budidaya rumput laut.
  7. Bantuan ternak besar, ternak kecil dan unggas.
  8. Program Lakamola Anan Sio dengan memberikan bantuan pupuk, obat-obatan, alsintan, benih untuk sektor usaha pertanian, perkebunan peternakan dan perikanan.
  9. Peningkatan sarana prasarana Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a.
  10. Beasiswa kedokteran dan beasiswa umum untuk anak berprestasi dan keluarga miskin.
  11. Pemekaran desa dan kecamatan dari 73 desa dan 8 kecamatan menjadi 82 desa dan 10 kecamatan dan tahun 2017 ditetapkan 30 desa definitif sehingga jumlah desa saat ini menjadi 112 desa.
  12. Revitalisasi lembaga adat, mantapnya kerukunan beragama dan juga mantapnya ketertiban dan keamanan masyarakat.
  13. Program/kegiatan strategis lainnya dimana kita bekerja membangun yang belum ada dan menyempurnakan yang telah ada baik kuantitas maupun kualitasnya.
    Masih menurutnya, Kepemerintahan yang baik menjadi suatu keharusan, untuk itu pemerintah terus melakukan penataan dan pembenahan agar gerak birokrasi tidak menghambat pelayanan publik tetapi tercipta birokrasi yang profesional dan handal, mampu berkolaborasi dengan seluruh komponen, saling mendukung serta mampu bekerja keras, bekerja cerdas, kerja dengan iklas serta menyelesaikan pekerjaannya secara tuntas, cepat, tepat dan akuntabel dalam melayani masyarakat.

“bukti keseriusan kita memetik hasilnya dengan adanya Opini Wajar dengan Pengecualian (WDP) atas kewajaran penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dalam Pengelolaan Keuangan empat tahun berturut-turut yaitu tahun 2014,2015,2016 dan 2017 yang tentunya perlu dipertahankan atau ditingkatkan menjadi lebih baik lagi menuju Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” kata Haning.

Pelaksanaan perencanaan dan pekerjaan pembangunan fisik yang tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran maka tingkat penyerapan APBD khususnya belanja langsung semakin tinggi dan hasil pekerjaan pembangunan fisik manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat.

Sesuai hasil evaluasi provinsi NTT terhadap realisasi keuangan dan fisik belanja langsung APBD kabupaten/kota se-provinsj NTT tahun 2016 dan 2017 kabupaten Rote Ndao menempati peringkat I (satu), pada tanggal 13 maret 2018 yang lalu apresiasi diberikan oleh KPPN Kupang kepada pemerintah kabupaten Rote Ndao sebagai kabupaten dengan “Kinerja Terbaik” dalam pengelolaan DAK dan dana desa tahun anggaran 2017.

Semua prestasi ini yang diraih ini tentunya bermuara pada pelayanan kepada masyarakat yang makin baik namun demekian pemerintah tidak berpuas diri dengan berbagai prestasi yang diraih tapi terus berupaya melakukan pembenahan diberbagai bidang untuk mencapai sasaran output yang lebih maksimal.

Mengakhiri sambutannya,beliau menyampaikan terimakasih kepada segenap masyarakat kabupaten Rote Ndao serta semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembangunan di kabupaten Rote Ndao dan turut mengambil bagain dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-16 kabupaten Rote Ndao.

Saya juga menyampaikan apresiasi kepada Penyelenggara Pemilu Kepala Daerah (gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur dan bupati dan wakil bupati Rote Ndao), jajaran Kepolisian dan TNI serta segenap elemen masyarakat sehingga pelaksanaan pesta demokrasi Pemilukada dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat tetap terjaga secara kondusif.

“lupakanlah segala perbedaan dan bersama-sama bergandengan tangan untuk membangun daerah ini dengan semangat Ita Esa, kita dukung dan sukseskan berbagai agenda sukses penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan di kabupaten Rote Ndao. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberkati dan menyertai perjalanan kita” kata Haning. Dirgahayu Kabupaten Rote Ndao! Salam Ita Esa, Soda Molek Neu Ita Basan.(advertorial)