Musrenbang Rote Ndao Akomodir 512 Usulan Kegiatan

ROOL, BA’A – Secara keseluruhan total usulan sebelum pelaksanaan Pra Musrenbang Kabupaten Rote Ndao tahun 2017 mencapai 163 program, 515 kegiatan dengan total dana sebesar Rp 971.671.469.000 dan setelah mengalami pembahasan mengalami perubahan menjadi 162 program, 512 kegiatan dengan total dana sebesar Rp 828.226.749.000.

Demikian dikatakan Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang), Frengki Haning pada pelaksanaan Musrenbang tingkat kabupaten yang bertempat di Auditorium Ti’i Langga, Rabu (22/3).

“tujuan pelaksanaan Musrenbang untuk merumuskan rencana program pembangunan daerah Kabupaten Rote Ndao serta melakukan pembahasan dan sinkronisasi usulan program dari kegiatan pembangunan tahun 2017 yang diarahkan untuk dibiayai dari dana APBD kabupaten dan sumber pendanaan lainnya,” katanya.

Frengki merincikan, pada bidang sosial dan budaya disetujui 75 program,239 kegiatan dengan total dana 143 Miliar lebih, bidang ekonomi disetujui 57 program, 207 kegiatan dengan total dana 40 Miliar lebih serta bidang infrastuktur dan prasarana wilayah disetujui 30 program, 66 kegiatan dengan total dana 422 Miliar lebih.

P1 Berulang Tahun

Wakil Ketua DPRD Kab.Rote Ndao, Petrus J. Pele dalam pokok pikiran DPRD mengingatkan bahwa dengan keterbatasan keuangan daerah untuk membiayai berbagai program kegiatan yang diusulkan dan ditetapkan maka hendaknya Forum Musrenbang melihat kembali usulan program kegiatan tahun sebelumnya yang berstatus prioritas 1 namun belum diakomodir pada APBD tahun berjalan agar diprioritaskan untuk menjadi usulan program kegiatan tahun 2018 sehingga tidak lagi terdengar istilah “ P1 berulang tahun “ yang bisa menimbulkan apatisme dan pesimisme masyarakat dalam mengikuti Musrenbang.

Ia juga mengingatkan tahun 2018 sebagai tahun politik bagi kabupaten yakni suksesi kepemimpinan sudah semakin dekat, oleh karena itu, lembaga DPRD  mengharapkan hendaknya perencanaan, pembahasan dan penetapan program kegiatan pembangunan tahun 2018 tidak dipengaruhi oleh hajatan politik tersebut.

Sementara itu, Bupati Rote Ndao, Leonard Haning dalam sambutan membuka kegiatan mengatakan selain pencapaian pembangunan, saat ini pihaknya masih dihadapkan pada tantangan yang harus diselesaikan bersama melalui pembangunan yakni masih rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya tenaga medis dan non medis, tingginya resiko rawan pangan, rentan pangan dan gagal panen, masih tingginya angka kemiskinan serta cakupan pelayanan listrik PLN yang masih rendah.

Oleh karena itu, lanjut Bupati Haning, perencanaan pembangunan pada tahun 2018 akan diprioritaskan pada peningkatan penataan ruang dan lingkungan, peningkatan infrastuktur, peningkatan kualitas pendidikan usia dini dan pendidikan dasar 9 tahun, pengembangan potensi unggulan daerah di sektor pariwisata, pertanian dan perikanan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, peningkatan tata kelola pemerintahan serta penyediaan jaminan sosial dan pengentasan kemiskinan. (r-02)