ROOLNEWS.ID – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan Kura-Kura Rote (Chelodina mccordi) merupakan jenis reptil yang paling langka dalam konteks populasi awal. Hal ini disampaikan di sela-sela pelepasliaran 20 individu satwa endemik itu di Danau Ledulu, Rote Ndao, Selasa (21/10/2025).
Menurut Amir Hamidy dari BRIN, yang turut memonitor pelestarian, upaya ini menjadi perhatian dunia. Alasannya, Indonesia memiliki 18% dari total kekayaan reptil dunia, sehingga pelestarian Kura-Kura Rote memiliki signifikansi global.
Kura-Kura Rote sendiri baru teridentifikasi sebagai jenis yang berbeda dari kura-kura leher panjang papua (Chelodina novaeguineae) pada 1994. Namun, akibat perdagangan masif, populasinya dinyatakan tidak ditemukan lagi di habitat alam pada 2005.
Direktur Jenderal KSDAE, Satyawan Pudyatmoko, mengonfirmasi bahwa Kura-Kura Rote adalah satwa yang dilindungi karena jumlah individu di alam sudah sangat menurun.
Pelepasliaran yang dihadiri Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni ini merupakan kali kedua setelah reintroduksi pertama pada 2009. Kura-kura yang dilepasliarkan kali ini berasal dari penangkaran PT Alam Nusantara Jayatama.
Secara biologis, Kura-Kura Rote bertelur 3-4 kali setahun, dengan 10-25 butir per periode. Satwa ini memiliki masa inkubasi 3-4 bulan dan dapat hidup hingga lebih dari 20 tahun. (*/rn)