ROOLNEWS.ID – Masih teringat jelas dampak dahsyat Siklon Tropis Seroja yang memorak-porandakan Kabupaten Rote Ndao pada April 2021, merusak 1.190 rumah dan memaksa lebih dari 1.300 warga mengungsi. Berangkat dari pelajaran pahit tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rote Ndao kini mengintensifkan upaya kesiapsiagaan dengan menggelar serangkaian latihan penanganan bencana cuaca ekstrem.
Bekerja sama dengan Program SIAP SIAGA NTT, Pemkab menggelar workshop dan gladi ruang pada Selasa (14/10/2025) di Auditorium Tiilangga, Ba’a. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan gladi lapangan pada Kamis (16/10) di Kelurahan Namodale.
Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi Dudelusy Dethan, saat membuka acara menyatakan bahwa kolaborasi menjadi kunci di tengah keterbatasan anggaran daerah.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada Program SIAP SIAGA yang telah memfasilitasi kegiatan ini,” ujarnya, menekankan pentingnya sinergi untuk membangun ketangguhan daerah.
Kegiatan yang diikuti sekitar 100 peserta dari OPD, aparat keamanan, lembaga keagamaan, hingga dunia usaha ini bertujuan memantapkan koordinasi, komunikasi, dan peran setiap instansi saat menghadapi bencana. Peserta dibekali materi dari Kepala Pelaksana BPBD Rote Ndao, Janwes N.H. Nauk, dan Kepala Stasiun Meteorologi D.C. Saudale, Prima M. Amalo.
Kepala Pelaksana BPBD, Janwes N.H. Nauk, mengakui kegiatan ini sebagai proses belajar bersama. “Proses ini memberi banyak pengetahuan baru yang bisa diterapkan di lapangan,” ungkapnya.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Rote Ndao. Pasca-Seroja, daerah ini telah menyusun Rencana Kontinjensi Gempa Bumi dan Tsunami serta Cuaca Ekstrem. Ke depan, Pemkab menargetkan penyusunan Rencana Kontinjensi Kekeringan, mengingat ancaman tersebut hampir setiap tahun melanda. (*/rn)