ROOLNEWS.ID – Warga di pesisir Desa Sedeoen, Kecamatan Rote Barat, hidup dalam kecemasan akibat abrasi parah yang terus menggerus permukiman mereka di Dusun Loedi dan Oefoe. Ironisnya, krisis ekologis yang telah berlangsung bertahun-tahun ini seolah luput dari radar para aktivis maupun badan lingkungan hidup, meninggalkan warga berjuang sendirian melawan amukan alam.
Kondisi darurat ini dikonfirmasi langsung oleh Penjabat Kepala Desa Sedeoen, Susana Sofia Yuliani Fuah, Sabtu (27/9/2025). Ia membenarkan bahwa sejak menjabat, belum ada satu pun inisiatif atau perhatian yang datang dari kelompok pemerhati lingkungan untuk melihat langsung atau memberikan advokasi terhadap bencana yang mengancam warganya.
Dampak abrasi di lapangan sangat nyata dan merusak. Garis pantai terkikis hebat, menumbangkan barisan pepohonan, dan merusak infrastruktur jalan. Gelombang pasang kini dengan mudah mencapai pekarangan rumah warga, meningkatkan risiko banjir rob yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Keindahan Pantai Oefoe yang dulu menjadi daya tarik pun kini tinggal kenangan.
Di tengah situasi genting ini, Pemerintah Desa Sedeoen berencana mengambil langkah konkret dengan membangun tembok penahan atau tanggul untuk melindungi permukiman. Namun, upaya ini terasa berat tanpa dukungan atau advokasi dari berbagai pihak.
Harapan sekaligus keputusasaan warga tergambar jelas dari suara pemimpin mereka, cerminan keputusasaan warga yang menghadapi krisis ekologis ini dalam kesunyian, menanti uluran tangan dari pihak yang semestinya berada di garis terdepan. (*/tim/rn)