ROOLNEWS • Meski sudah rutin dibersihkan, tapi faktanya, Jumat (10/02) pagi tumpukan sampah di kali cina yang berlokasi di kota Ba’a, kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur masih penuh sampah.
Warga Namodale dan Metina pun bekerja sama dengan babinsa, bhabinkamtibmas dan dinas terkait setempat bersama komunitas Au Sue Lote, bahu membahu membersihkan tumpukan sampah di kali cina, Jumat (10/02/17) sekitar pukul 08.00 WITA pagi tadi.
Kerja bakti ini merupakan kegiatan rutin pihak kelurahan Namodale maupun kelurahan Metina yang dilaksanakan dua kali dalam satu bulan.
“jika sudah banyak sampahnya, kami bersihkan” kata lurah Metina, Esa Pello.
Lanjutnya, sampah tersebut nanti akan dipindahkan keatas truk dan container yang sudah stand by menggunakan skop dan karung, kemudian diangkut ke TPS.
Menurutnya, walaupun sudah rutin dibersihkan, volume sampah yang berada dikali cina kian hari kian bertambah. Sampah-sampah tersebut meninggalkan bau busuk dan jelas merusak keindahan kota. Sebab, Kali Cina seolah-olah TPS (Tempat Pembuangan Sementara) sampah bagi warga sekitar.
Diakui lurah Namodale dan lurah Metina, kurangnya kesadaran masyarakat serta minimnya keterlibatan masyarakat terkait kebersihan lingkungan menjadi penyebab tumpukan sampah dimana-mana.
Lanjutnya, bahkan kemarin ada warga yang menebang sebuah pohon disamping tempat tinggalnya dan dengan semena mena membuang tumpukan dedaunan tersebut kedalam kali. Dengan alasan, biar dedaunan tersebut dibawa arus kedalam laut.
Bentuk Badan Penanggulangan Kebersihan Lingkungan
Menanggapi situasi ini, lurah Metina dan Namodale sepakat untuk membentuk badan penanggulangan kebersihan lingkungan kota Ba’a dan sekitarnya.
Menurutnya, badan ini akan memantau kebersihan lingkungan, pemerataan tempat sampah diberbagai titik, iuran dan pemberian sanksi.
“kami akan bertindak tegas kepada masyarakat yang tidak mematuhi aturan” tegas, lurah Namodale, Ronald H Taulo.
Sementara itu, Lurah Namodale, Esa Pello menambahkan, sumber sampah tidak hanya berasal dari kelurahan Namodale maupun Metina tapi tumpukan sampah juga berasal dari masyarakat dari luar kecamatan yang berkunjung.
“kami mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat. Buanglah sampah pada tempatnya, karena semua ini untuk kebaikan bersama” kata Pello.
Salah satu warga Metina, Selfince, mengisahkan tentang usaha yang sudah dilakukan dirinya bersama warga lainnya untuk menjaga kebersihan namun masih ada beberapa warga yang bersikap tidak peduli.
“saya beraharap, semua dapat bekerja sama untuk menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan” harapnya. (ms/dt)