ROOLNEWS.ID • Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur, memperkenalkan kepada masyarakat untuk belajar mengenal budidaya ikan air tawar.
Pengenalan budidaya ikan air tawar ini dilaksanakan melalui kegiatan Temu Lapang Demfarm Budidaya Lele bertempat di Balai Benih Ikan (BBI), Kelurahan Mokdale, Kota Ba’a, Sabtu (3/12).
“selama ini budidaya air tawar kurang begitu dilirik tapi sekarang peluang pasar sudan semakin terbuka. Ke depan, akan dibentuk komunitas lele dan koperasi yang mengakomodir semua kelompok budidaya,” kata PLT Kadis DKP Kab. Rote Ndao, Salmun Haning, Selasa.
Lanjutnya, saat ini pihaknya baru menyediakan Demontration Plot (Demplot), melalui pemberian paket bantuan. DKP akan terus memantau perkembangan. Harapannya setelah ini kalas perkembangannya baik maka pihaknya akan mengusulkan Pemkab untuk menjadi satu komoditas yang penting untuk diperhatikan karena ini bisa dijadikan mata pencaharian alternatif masyarakat.
“untuk paket bantuan yang diberikan yakni Paket bantuan yang bersumber dari APBN melalui program PSKPT” cetusnya.
Sementara itu, salah satu pemateri, Mesrianus Dengak kepada media ini menyampaikan, pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan budidaya ikan air tawar kepada masyarakat Rote Ndao, dimana masyarakat masih dominan mengenal konsumsi ikan laut.
Menurutnya, mesti pula dipikirkan, kondisi pada musim barat, ikan menjadi langkah sedangkan kebutuhan akan ikan tetap ada.Oleh karena itu, sekarang pihaknya mulai memperkenalkan kepada masyarakat untuk mengenal budidaya ikan air tawar yang mana yang paling mudah dari budidaya ikan air tawar yakni budidaya ikan lele.
Lanjut Mesrianus, pada fase awal ini, pihaknya belum mempunyai target untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, tetapi hanya memperkenalkan kepada masyarakat kemudian mencukupkan kebutuhan akan protein masyarakat.Ketika masyarakat sudah terbiasa maka bisa mengembangkan usaha ini menjadi skala ekonomi.
Ketiga kelompok masyarakat dari 2 desa terdekat yakni dari Desa Oelunggu, Baadale, sengaja dipilih desa terdekat supaya bisa dipantau setiap waktu. Ia juga mengatakan, sebelumnya juga sudah dilaksanakan di Desa Holoama, Kec.Lobalain dimana sudah dilakukan panen dan masuk tahapan produksi kedua.
Paulus Pah, peserta dari Kelompok Tanggaloi Makmur, Desa Oelunggu mengatakan, dirinya senang bisa mengikuti pelatihan budidaya ikan lele. Ia menyampaikan, daerah tempat tinggalnya memiliki banyak air tetapi belum terpikirkan untuk membudidayakan ikan lele. Ia berharap, langkah awal ini mesti ada pendampingan berkelanjutan darj tenaga penyuluh perikanan. Hal ini dikarenakan, budidaya lele termasuk alternatif pekerjaan yang baru dari kebiasaan selama ini sebagai petani sawah. Ia juga berharap, jika budidaya lele berkembang baik maka pihaknya perlu dibantu pula untuk memasarkan hasil budidaya ikan lele tersebut.
Pantauan ROOL, Pelatihan budidaya ikan air tawar ini diikuti oleh 10 peserta yang tergabung dalam 2 Kelompok Masyarakat utusan dari Desa Oelunggu dan Desa Baadale. Pelatihan dibuka oleh plt.Kadis DKP Kab.Rote Ndao, Salmun Haning yang diwakili oleh Kabid.Budidaya, Jitron Sinlaloe.
Usai pembukaan, para peserta langsung mendengarkan pemaparan materi yang mana selain pemaparan teori, para peserta juga mempraktekkan cara pembudidayaan ikan lele dengan memanfaatkan demplot terpal.Para peserta juga diajarkan pemeliharaan dan pemberian pakan ikan.Usai pelatihan, para peserta juga diberikan bantuan berupa paket budidaya lengkap yang mana setiap peserta mendapatkan 1 demplot terpal, 1.000 ekor benih ikan, 3 karung pakan, serok serta timbangan diserahkan langsung oleh PLT Kadis DKP Kab.Rote Ndao, Salmun Haning.
(rn/mv)