ROOL • Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 di kabupaten Rote Ndao, Kepolisian Resor Rote Ndao mulai melakukan persiapan. Upaya tersebut untuk mewujudkan pilkada yang damai dan demokratis.
Kapolres Rote Ndao, AKBP Murry Miranda, Senin (24/9/2017) di Ba'a mengatakan, persiapan yang sudah dilakukan di antaranya, pemetaan potensi kerawanan di beberapa wilayah di Rote Ndao dan konsolidasi internal. Dari hasil pemetaan, hal yang bisa mengganggu keamanan dan kelancaran Pilkada diantaranya
black campaign (kampanye hitam) dan
money politic (politik uang).

“saya sudah tahu titik-titik rawan
black campaign dan
money politic. Yang paling banyak itu money politik,” Kata Kapolres dalam pemaparan materinya saat rapat lengkap Pamong Praja di Auditotium Ti’i Langga, Senin (25/9) siang.
Lanjut Murry, pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin, mengatasi terjadinya
money politic dalam perhelatan Pilbup 2018 mendatang.
Ia berharap, masyarakat dapat menolak dan tidak menerimanya (politik uang,
red) dan segera melaporkan pelaku
money politic tersebut.
Kapolres Pantau 'Perang' Jelang Pilkada 2018 di Media Sosial, Ingatkan Bahaya Black Campaign
Menurut Kapolres Rote Ndao Murry Miranda, pihaknya terus memantau juga aktivitas relawan dan tim sukses bakal calon bupati dan wakil bupati Rote Ndao dalam berbagai media sosial. Hasil pemantauannya, masih ditemukan
black campaign yang justru bakal merugikan rakyat.
Menanggapi rawan terjadinya kampanye yang mengandung unsur sara dan saling menghina melalui media sosial, pihak kepolisian juga telah mempunyai tim
cyber.
"perang di media sosial, saya sudah monitor yang menghina dan lain-lain, tunggu laporan saja, kita punya tim
cyber untuk melacak itu. Saya tunggu laporan saja lalu kita proses," Tegas Kapolres.
Kapolres juga menghimbau agar masyarakat memberikan informasi tentang situasi kamtibmas kepada Polres Rote Ndao dalam rangka menyongsong Pemilukada Rote Ndao 2018 yang adil, aman dan kondusif. (*/r01)