ROOLNews—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendukung penuh pelaksanaan Program Memperkuat Suara untuk Aksi Perubahan Iklim Berkeadilan atau Amplifying Voices for Just Climate Action yang akan dilaksanakan konsorsium Penabulu Fondation, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Sinergantara, Konsil LSM, Yapeka, Koppesda, Desa Lestari, CTTS, dan Barakat.
Dukungan tersebut diwujudnyatakan melalui penandatangan berita acara sosialisasi program tersebut oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Rote Ndao Jermi M Haning mewakili Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dan Ujan Suhendar, Kordinator Penabulu Fondation Provinsi NTT selaku lead konsorsium, di ruang rapat kantor Bapelitbang Kabupaten Rote Ndao, Jumat (10/12/2021).
Asisten Administrasi Umum yang juga Plt Kepala Bappelitbang Kabupaten Rote Ndao Jermi M Haning dalam sambutannya mengatakan, Pemkab Rote Ndao menyambut baik dan sepakat melaksanakan Program Amplifying Voices for Just Climate Action di wilayah Kabupaten Rote Ndao karena program ini sesuai dengan Rencana Stratehis (Renstra) Pemkab Rote Ndao yang dinahkodai Bupati Paulina Haning-Bullu dan Wakil Bupati Stefanus M Saek.
Menurutnya, Pemkab Rote Ndao sangat serius menangani perubahan iklim. Di mana sejak pandemi Covid-19 melanda, perubahan iklim dimasukan dalam Perubahan APBD. Bahkan ada 7 program strategis dan salah satunya memasukan bencana alam dalam RPJMD.
Selain itu, kata dia, lima segmen utama yang menjadi perioritas adalah pendidikan, kematian ibu dan anak, stunting, kekerasan terhadap perempuan dan anak (termasuk warga berkebutuhan khusus), dan kebencanaan.
“Pemerintah mendukung pelaksanaan program ini, sehingga diharapkan konsorsium 9 yayasan ini dapat berkolaboratif dengan pemerintah daerah dan seluruh stakeholders, sehingga aksi Perubahan Iklim Berkeadilan ini berhasil membangun keselarasan dengan alam Rote Ndao.
Koordinator Penabulu Fondation Provinsi NTT Ujan Suhendar mengatakan, Program Memperkuat Suara untuk Aksi Perubahan Iklim Berkeadilan dilaksanakan 9 konsorsium nasional dengan dukungan dana dari Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (HIVOS) Indonesia. Konsorsium juga akan melibatakan CSO-CSO lokal di Rote Ndao, Sumba Timur, dan Kota Kupang.
Menurutnya, kegiatan konsorsium ini akan dilaksanakan selama empat tahun, sejak 2021 hingga 2024 pada desa-desa binaan yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan yang tujuannya mengangkat suara kaum marjinal tentang aksi peduli terhadap perubahan iklim.
Dari kegiatan ini, kata Suhendar, diharapkan masyarakat pada desa-desa binaan bisa menyesuaikan diri dengan perubahan iklim dalam mata pencarian, merespons dampak perubahan iklim dengan langkah-langkah adaptif, termasuk mengembalikan kelestarian flora dan fauna sumber pangan yang diyakini punya ketangguhan menghadapi perubahan iklim.
Selain itu, kata dia, fokus ke Desa Cerdas berkerjsama dengan CSO Desa Lestari, dan pembuatan website tentang kearifan lokal di wilayah Kabupaten Rote Ndao, serta contoh-contoh baik yang bisa ditiru oleh desa dan wilayah lainnya. (team)